Venna Ingin Kaum Perempuan 'Melek' Teknologi Informasi
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Venna Melinda telah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur untuk bertemu dengan masyarakat di daerah tersebut. Kunjungan itu untuk mengisi masa reses DPR tahun Sidang 2016-2017 yang berlangsung dari 7 hingga 15 Mei 2017.
Dalam kunjungan, secara simbolis mantan None Jakarta tahun 1992 itu menyerahkan Kartu Indonesia Pintar untuk 12 sekolah dasar negeri dan dua sekolah menengah pertama negeri di Kabupaten Tulungagung dengan total jumlah 1.551 siswa. Rincian 1.071 untuk siswa SDN dan 480 untuk siswa SMP 2 dan 3 Kalidawir, Kabupaten Tulungagung.
“Ini semua adalah bentuk tanggung jawab saya sebagai wakil rakyat untuk bisa menyampaikan aspirasi mereka. Alhamdulillah hasilnya bisa dirasa oleh semua siswa. Semoga di tahun anggaran baru pada tahun 2017 ini, makin banyak yang bisa dibantu oleh pemerintah melalui kami sebagai pengemban amanah rakyat,” tutur Venna dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (29/5/2017).
Venna juga ikut menjadi motivator untuk peserta pelatihan Coding Mums, program andalan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Hotel Istana, Kabupaten Tulungagung.
“Sudah saatnya di era digital ini kaum perempuan harus melek TI (teknologi informasi). Jangan lagi ada anggapan bahwa dunia TI itu hanya milik laki-laki. Perempuan juga bisa lebih kreatif dari laki-laki. Lewat pelatihan yang diadakan oleh Bekraf ini, saya berharap, kaum perempuan di dapil (daerah pemilihan) saya, dapil Jatim VI bisa menjadi wirausaha wanita muda dan bisa membantu perekomian keluarga,” tutur anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini.
Acara pelatihan diikuti 25 orang peserta yang umumnya wanita usia muda dengan latar belakang beragam, mulai dari mahasiswi, karyawan toko, ibu rumah tangga hingga yang belum mendapatkan pekerjaan.
Melalui pelatihan ini, Venna berharap mereka semua ‘melek’ teknologi informasi. Apalagi teknologi informasi dikatakannya selalu identik dengan dunia laki-laki. Menurut dia, melalui pelatihan coding mums ini, bukan berarti perempuan gaptek atau gagap teknologi.
Lewat program coding mum, para ibu rumah tangga dan seluruh hadirin diharapkan dapat membuktikan mereka bisa berkarya dibidang teknologi informasi. “Sambil kerja, tetap bisa mengurus rumah tangga," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan hampir setengah penduduk Indonesia adalah perempuan. Dengan jumlah perempuan Indonesia mencapai 118 juta jiwa (49,7%) maka peran perempuan dalam pembangunan bangsa Indonesia sangat besar dan merupakan aset bangsa yang potensial dan kontributor yang signifikan dalam pembangunan ekonomi, baik sebagai agen perubahan maupun subyek pembangunan.
Berdasarkan data hasil proyeksi penduduk oleh Badan Pusat Statistik (BPS), populasi penduduk Indonesia saat ini lebih didominasi oleh kelompok umur produktif yakni antara 15-64 tahun.
Untuk kategori produktif, jumlah perempuan usia sangat produktif mencapai 69,4 juta, lebih sedkit dibanding laki-laki yang mencapai 70,4 juta jiwa. Sedangkan untuk usia produktif (50-64), perempuan lebih banyak dengan 16,91 juta, sedangkan laki-laki hanya 16,9 juta jiwa.
“Saya yakin masa depan perempuan akan cerah dan semakin berkontribusi bagi perekonomian dalam kesempatan tersebut,” ujar Venna kepada peserta pelatihan saat itu.
Di Tulungagung, Venna juga dengan ikut meresmikan dan membuka Gebyar Budaya dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2017 di GOR Lembu Peteng Kabupaten Tulungagung bersama dengan Buapti Kabupaten Tulungagung, Syahri Mulyo, dan Ketua KNPI Kabupaten Tulungagung Mustopa.
Pada akhir kunjungan resesnya, Venna menyempatkan diri menyantuni 50 anak yatim di Desa Babadan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
“Saya ingin berbagi dengan dengan anak-anak yang kurang beruntung dalam hidup mereka. Saya berharap mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan mereka karena dengan Kepala Desa saya juga menyampaikan agar bisa menyalurkan aspirasi mereka melalui Omahe Venna Melinda di Jalan Masjid Hasan Alwi Nomor 2, Desa Banyakan,Dusun Margosari, Kediri,” tutur Venna.
Dalam kunjungan, secara simbolis mantan None Jakarta tahun 1992 itu menyerahkan Kartu Indonesia Pintar untuk 12 sekolah dasar negeri dan dua sekolah menengah pertama negeri di Kabupaten Tulungagung dengan total jumlah 1.551 siswa. Rincian 1.071 untuk siswa SDN dan 480 untuk siswa SMP 2 dan 3 Kalidawir, Kabupaten Tulungagung.
“Ini semua adalah bentuk tanggung jawab saya sebagai wakil rakyat untuk bisa menyampaikan aspirasi mereka. Alhamdulillah hasilnya bisa dirasa oleh semua siswa. Semoga di tahun anggaran baru pada tahun 2017 ini, makin banyak yang bisa dibantu oleh pemerintah melalui kami sebagai pengemban amanah rakyat,” tutur Venna dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Senin (29/5/2017).
Venna juga ikut menjadi motivator untuk peserta pelatihan Coding Mums, program andalan dari Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Hotel Istana, Kabupaten Tulungagung.
“Sudah saatnya di era digital ini kaum perempuan harus melek TI (teknologi informasi). Jangan lagi ada anggapan bahwa dunia TI itu hanya milik laki-laki. Perempuan juga bisa lebih kreatif dari laki-laki. Lewat pelatihan yang diadakan oleh Bekraf ini, saya berharap, kaum perempuan di dapil (daerah pemilihan) saya, dapil Jatim VI bisa menjadi wirausaha wanita muda dan bisa membantu perekomian keluarga,” tutur anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini.
Acara pelatihan diikuti 25 orang peserta yang umumnya wanita usia muda dengan latar belakang beragam, mulai dari mahasiswi, karyawan toko, ibu rumah tangga hingga yang belum mendapatkan pekerjaan.
Melalui pelatihan ini, Venna berharap mereka semua ‘melek’ teknologi informasi. Apalagi teknologi informasi dikatakannya selalu identik dengan dunia laki-laki. Menurut dia, melalui pelatihan coding mums ini, bukan berarti perempuan gaptek atau gagap teknologi.
Lewat program coding mum, para ibu rumah tangga dan seluruh hadirin diharapkan dapat membuktikan mereka bisa berkarya dibidang teknologi informasi. “Sambil kerja, tetap bisa mengurus rumah tangga," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan hampir setengah penduduk Indonesia adalah perempuan. Dengan jumlah perempuan Indonesia mencapai 118 juta jiwa (49,7%) maka peran perempuan dalam pembangunan bangsa Indonesia sangat besar dan merupakan aset bangsa yang potensial dan kontributor yang signifikan dalam pembangunan ekonomi, baik sebagai agen perubahan maupun subyek pembangunan.
Berdasarkan data hasil proyeksi penduduk oleh Badan Pusat Statistik (BPS), populasi penduduk Indonesia saat ini lebih didominasi oleh kelompok umur produktif yakni antara 15-64 tahun.
Untuk kategori produktif, jumlah perempuan usia sangat produktif mencapai 69,4 juta, lebih sedkit dibanding laki-laki yang mencapai 70,4 juta jiwa. Sedangkan untuk usia produktif (50-64), perempuan lebih banyak dengan 16,91 juta, sedangkan laki-laki hanya 16,9 juta jiwa.
“Saya yakin masa depan perempuan akan cerah dan semakin berkontribusi bagi perekonomian dalam kesempatan tersebut,” ujar Venna kepada peserta pelatihan saat itu.
Di Tulungagung, Venna juga dengan ikut meresmikan dan membuka Gebyar Budaya dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2017 di GOR Lembu Peteng Kabupaten Tulungagung bersama dengan Buapti Kabupaten Tulungagung, Syahri Mulyo, dan Ketua KNPI Kabupaten Tulungagung Mustopa.
Pada akhir kunjungan resesnya, Venna menyempatkan diri menyantuni 50 anak yatim di Desa Babadan, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung.
“Saya ingin berbagi dengan dengan anak-anak yang kurang beruntung dalam hidup mereka. Saya berharap mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan mereka karena dengan Kepala Desa saya juga menyampaikan agar bisa menyalurkan aspirasi mereka melalui Omahe Venna Melinda di Jalan Masjid Hasan Alwi Nomor 2, Desa Banyakan,Dusun Margosari, Kediri,” tutur Venna.
(dam)