Kemhan Dukung Jokowi Gebuk Ormas Anti-Pancasila
A
A
A
JAKARTA - Organisasi kemasyarakatan (ormas) radikal dan kelompok yang anti-Pancasila, termasuk komunisme gaya baru, menjadi duri dalam daging bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pancasila dinilainya sebagai jati diri negara Indonesia adalah sudah final dan tidak bisa ditawar lagi.
Melihat perkembangan ormas anti-Pancasila, Presiden Joko Widodo mengatakan akan menggebuk dan menendang kelompok yang anti-Pancasila dan ingin mengubah jati diri negara.
Pernyataan keras Presiden Jokowi ini mendapat dukungan 100% dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang menegaskan dukungannya kepada Presiden dalam menegakkan NKRI dan Pancasila.
Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Pertahanan Kolonel (Arm) Totok Sugiarto mengatakan, Kemhan siap mendukung Presiden dalam menindak ormas dan kelompok yang tidak sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
“Bagi Kemhan, tidak ada tempat bagi organisasi yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Karena kita semua adalah merah putih. Kemhan dan satuan-satuan dari TNI dan Polri siap mendukung pemerintah dalam menindak organisasi yang anti-Pancasila,” ujarnya kepada SINDOnews, Selasa (23/5/2017).
Untuk menumbuhkan semangat patriotisme dan nasionalisme dalam menangkal paham yang tidak sesuai dengan Pancasila, Kemhan akan terus menggelorakan program Bela Negara.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk menghadapi ancaman potensial dan faktual bagi NKRI.
Rencananya pada 19 Desember 2017 yang bertepatan dengan Hari Bela Negara, pemerintah akan melakukan acara pemusatan Bela Negara di Manado, Sulawesi Utara.
Pancasila dinilainya sebagai jati diri negara Indonesia adalah sudah final dan tidak bisa ditawar lagi.
Melihat perkembangan ormas anti-Pancasila, Presiden Joko Widodo mengatakan akan menggebuk dan menendang kelompok yang anti-Pancasila dan ingin mengubah jati diri negara.
Pernyataan keras Presiden Jokowi ini mendapat dukungan 100% dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang menegaskan dukungannya kepada Presiden dalam menegakkan NKRI dan Pancasila.
Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Pertahanan Kolonel (Arm) Totok Sugiarto mengatakan, Kemhan siap mendukung Presiden dalam menindak ormas dan kelompok yang tidak sesuai dengan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
“Bagi Kemhan, tidak ada tempat bagi organisasi yang tidak sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Karena kita semua adalah merah putih. Kemhan dan satuan-satuan dari TNI dan Polri siap mendukung pemerintah dalam menindak organisasi yang anti-Pancasila,” ujarnya kepada SINDOnews, Selasa (23/5/2017).
Untuk menumbuhkan semangat patriotisme dan nasionalisme dalam menangkal paham yang tidak sesuai dengan Pancasila, Kemhan akan terus menggelorakan program Bela Negara.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran berbangsa dan bernegara untuk menghadapi ancaman potensial dan faktual bagi NKRI.
Rencananya pada 19 Desember 2017 yang bertepatan dengan Hari Bela Negara, pemerintah akan melakukan acara pemusatan Bela Negara di Manado, Sulawesi Utara.
(dam)