Din Syamsuddin Pimpin Delegasi Tokoh Agama Temui Tokoh China
A
A
A
JAKARTA - Din Syamsuddin memimpin delegasi tokoh agama Asia menemui tokoh China, Mr Yu Zhengseng, China Ketua Majelis Permusyawaratan politik, Yu Zhengsheng di China, Jumat 19 Mei 2017.
Zhengsheng adalah tokoh keempat berpengaruh di China. Kehadiran Din dalam kunjungan itu dalam kapasitas sebagai Presiden Konferensi Asia Agama-agama untuk Perdamaian (Asian Conference of Religions for Peace, atau ACRP)
Delegasi yang berjumlah 12 tokoh itu datang mewakili 70 tokoh berbagai agama yang sedang bersidang di Beijing. Mereka bergabung dalam ACRP, gerakan keagamaan untuk perdamaian yg memiliki cabang di 22 negara Asia.
Presiden ACRP Din Syamsuddin kepada Zhengsheng menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah China atas dukungannya kepada ACRP dan kepada agama-agama di China seperti Buddha, Islam, Kristen, dan Taoisme.
Menurut dia, hal demikian penting karena Asia Timur dewasa ini tumbuh berkembang sebagai kawasan pertumbuhan.
Pusat 'gravitasi' ekonomi dunia dikatakannya tengah bergeser ke Asia Timur membawa konsekuensi-konsekuensi seperti seperti pertumbuhan ekonomi selainnya munculnya masyarakat sekuler, materialistik, dan individualistik.
"Oleh karena itu, agama-agama harus tampil dgn misi profetik, yakni mendorong dan mengarahkan perubahan ke arah yang positif," kata Dien melalui keterangan tertulis, Sabtu (20/5/2017).
Khusus mengenai kebangkitan China, Din Syamsuddin mengharapkan kebangkitan itu terjadi dalam wawaaan regional Asia Timur, dan membawa manfaat bagi negara-negara di kawasan.
Dalam hal ini, kata dia, visi One Belt One Road diharapkan terrealisasi secara luas, yakni bukan hanya untuk kepentingan China, tapi utk kemaslahatan kawasan bahkan dunia secara keseluruhan.
Menurut dia, Zhengsheng memberi tanggapan positif terhadap pernyataan Din Syamsuddin, dan memastikan China tidak berpretensi untuk menguasai dan memimpin dunia, tapi untuk bangkit dan maju bersama.
Sidang ACRP berlangsung di Beijing 20-21 Mei di Beijing Friendship Hotel, dibuka oleh Presiden ACRP Din Syamsuddin, yang dalam keberadaannya di Beijing, menyempat bertemu pimpinan China Islamic Association (CIA).
Kepada CIA, Din Syamsuddin memberi empat beasiswa kepada remaja muslim Republik Rakyat China untuk belajar di pesantren modern Internasional Dea Malela di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Zhengsheng adalah tokoh keempat berpengaruh di China. Kehadiran Din dalam kunjungan itu dalam kapasitas sebagai Presiden Konferensi Asia Agama-agama untuk Perdamaian (Asian Conference of Religions for Peace, atau ACRP)
Delegasi yang berjumlah 12 tokoh itu datang mewakili 70 tokoh berbagai agama yang sedang bersidang di Beijing. Mereka bergabung dalam ACRP, gerakan keagamaan untuk perdamaian yg memiliki cabang di 22 negara Asia.
Presiden ACRP Din Syamsuddin kepada Zhengsheng menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah China atas dukungannya kepada ACRP dan kepada agama-agama di China seperti Buddha, Islam, Kristen, dan Taoisme.
Menurut dia, hal demikian penting karena Asia Timur dewasa ini tumbuh berkembang sebagai kawasan pertumbuhan.
Pusat 'gravitasi' ekonomi dunia dikatakannya tengah bergeser ke Asia Timur membawa konsekuensi-konsekuensi seperti seperti pertumbuhan ekonomi selainnya munculnya masyarakat sekuler, materialistik, dan individualistik.
"Oleh karena itu, agama-agama harus tampil dgn misi profetik, yakni mendorong dan mengarahkan perubahan ke arah yang positif," kata Dien melalui keterangan tertulis, Sabtu (20/5/2017).
Khusus mengenai kebangkitan China, Din Syamsuddin mengharapkan kebangkitan itu terjadi dalam wawaaan regional Asia Timur, dan membawa manfaat bagi negara-negara di kawasan.
Dalam hal ini, kata dia, visi One Belt One Road diharapkan terrealisasi secara luas, yakni bukan hanya untuk kepentingan China, tapi utk kemaslahatan kawasan bahkan dunia secara keseluruhan.
Menurut dia, Zhengsheng memberi tanggapan positif terhadap pernyataan Din Syamsuddin, dan memastikan China tidak berpretensi untuk menguasai dan memimpin dunia, tapi untuk bangkit dan maju bersama.
Sidang ACRP berlangsung di Beijing 20-21 Mei di Beijing Friendship Hotel, dibuka oleh Presiden ACRP Din Syamsuddin, yang dalam keberadaannya di Beijing, menyempat bertemu pimpinan China Islamic Association (CIA).
Kepada CIA, Din Syamsuddin memberi empat beasiswa kepada remaja muslim Republik Rakyat China untuk belajar di pesantren modern Internasional Dea Malela di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
(dam)