Apresiasi Karya Yoes Rizal, Fadli Zon Luncurkan Buku 'Soul'
A
A
A
JAKARTA - Peluncuran buku ‘SOUL YOES RIZAL’ karya Fadli Zon dan Astri Wright berlangsung dengan lancar dan khidmat di Selasar Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa 9 Mei 2017. Selain peluncuran buku, acara juga menampilkan pameran lukisan karya Yoes Rizal. Pameran lukisan tersebut merupakan karya-karyanya sepanjang 35 tahun.
Acara peluncuran buku dibuka oleh Irawan Karseno selaku Ketua Dewan Kesenian Jakarta. “Yoes Rizal adalah seniman perupa yang merupakan sahabat dekat saya. Sebagai perupa, Yoes Rizal termasuk seniman yang produktif, mengingat di usianya yang ke-60 tahun, Yoes masih aktif berkarya” ungkap Irawan dalam sambutannya.
Irawan Karseno juga mengucapkan selamat atas peluncuran buku SOUL yang memuat kurang lebih 200 karya lukisan Yoes. “Harapannya, ini bias menginspirasi seniman-seniman lain untuk terus berkarya,” ucap Irawan Karseno dalam menutup sambutannya.
Hadir pula Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang merupakan penulis buku SOUL. Fadli Zon memberikan sambutan sekaligus meluncurkan buku ‘SOUL’ ditandai dengan penandatanganan buku dan menyerahkan secara simbolik kepada Yoes Rizal (perupa).
Dalam sambutannya, Fadli Zon menyampaikan bahwa Yoes Rizal adalah perupa yang unik dan patut diapresiasi karena masih konsisten dalam berkarya. “Karya-karya Yoes Rizal banyak mengeksplorasi figure sebagai symbol kehidupan manusia. Tubuh manusia bias menjadi objek lukisan yang dapat menceritakan segala hal, dari urusan profane hingga keabadian,” tutur Fadli Zon dalam sambutannya.
Fadli Zon mengaku sangat mengapresiasi karya-karya lukisan Yoes Rizal. “Ini menjadi alasan saya tertarik mendokumentasikan perjalanan Yoes Rizal dalam berkarya. Saya menulis bersama Astri Wright yaitu Profesor Sejarah Seni Asia Tenggara yang juga seorang dosen Seni di Universitas Victoria, BC, Kanada,” ujar Fadli Zon.
Fadli Zon mengatakan, Yoes Rizal adalah perupa berbakat dan produktif, ini ditandai dengan beberapa penghargaan yang diperolehnya di antaranya Certificate from Paris American Academy (1984), Certificate Kansas City, USA (2000), North Caroline, USA (2006) dan beberapa pameran tunggal di Amerika Serikat dan Jepang.
“Beberapa penghargaan Yoes Rizal dalam berkarya menunjukkan Yoes serius dalam menyelami dunia seni rupa dan ia berhasil menjadi salah satu tokoh pelukis yang mewarnai Indonesia,” ungkap Fadli Zon pada sesi peluncuran buku.
Acara peluncuran buku ‘SOUL’ dan pameran lukisan Yoes Rizal yang berlangsung di Selasar Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki berjalan dengan lancar dan khidmat. Undangan yang hadir dari berbagai kalangan mulai dari seniman, kolektor lukisan, politisi, hingga akademisi.
Yoes Rizal menyampaikan ucapan terima kasih kepada Fadli Zon dan teman-teman Fadli Zon Library yang menyelenggarakan acara ini dan mendokumentasikan karyanya. “Seperti yang ditulis dalam esai Astri Wright, di usia saya yang ke-60 tahun, mungkin bagai pegawai/pekerja adalah usia yang tidak produktif (menjalani masa pensiun), tetapi bagi seorang seniman ini adalah usia kematangan dalam berkarya,” ungkap Yoes Rizal dalam sambutannya.
Acara peluncuran buku dibuka oleh Irawan Karseno selaku Ketua Dewan Kesenian Jakarta. “Yoes Rizal adalah seniman perupa yang merupakan sahabat dekat saya. Sebagai perupa, Yoes Rizal termasuk seniman yang produktif, mengingat di usianya yang ke-60 tahun, Yoes masih aktif berkarya” ungkap Irawan dalam sambutannya.
Irawan Karseno juga mengucapkan selamat atas peluncuran buku SOUL yang memuat kurang lebih 200 karya lukisan Yoes. “Harapannya, ini bias menginspirasi seniman-seniman lain untuk terus berkarya,” ucap Irawan Karseno dalam menutup sambutannya.
Hadir pula Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang merupakan penulis buku SOUL. Fadli Zon memberikan sambutan sekaligus meluncurkan buku ‘SOUL’ ditandai dengan penandatanganan buku dan menyerahkan secara simbolik kepada Yoes Rizal (perupa).
Dalam sambutannya, Fadli Zon menyampaikan bahwa Yoes Rizal adalah perupa yang unik dan patut diapresiasi karena masih konsisten dalam berkarya. “Karya-karya Yoes Rizal banyak mengeksplorasi figure sebagai symbol kehidupan manusia. Tubuh manusia bias menjadi objek lukisan yang dapat menceritakan segala hal, dari urusan profane hingga keabadian,” tutur Fadli Zon dalam sambutannya.
Fadli Zon mengaku sangat mengapresiasi karya-karya lukisan Yoes Rizal. “Ini menjadi alasan saya tertarik mendokumentasikan perjalanan Yoes Rizal dalam berkarya. Saya menulis bersama Astri Wright yaitu Profesor Sejarah Seni Asia Tenggara yang juga seorang dosen Seni di Universitas Victoria, BC, Kanada,” ujar Fadli Zon.
Fadli Zon mengatakan, Yoes Rizal adalah perupa berbakat dan produktif, ini ditandai dengan beberapa penghargaan yang diperolehnya di antaranya Certificate from Paris American Academy (1984), Certificate Kansas City, USA (2000), North Caroline, USA (2006) dan beberapa pameran tunggal di Amerika Serikat dan Jepang.
“Beberapa penghargaan Yoes Rizal dalam berkarya menunjukkan Yoes serius dalam menyelami dunia seni rupa dan ia berhasil menjadi salah satu tokoh pelukis yang mewarnai Indonesia,” ungkap Fadli Zon pada sesi peluncuran buku.
Acara peluncuran buku ‘SOUL’ dan pameran lukisan Yoes Rizal yang berlangsung di Selasar Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki berjalan dengan lancar dan khidmat. Undangan yang hadir dari berbagai kalangan mulai dari seniman, kolektor lukisan, politisi, hingga akademisi.
Yoes Rizal menyampaikan ucapan terima kasih kepada Fadli Zon dan teman-teman Fadli Zon Library yang menyelenggarakan acara ini dan mendokumentasikan karyanya. “Seperti yang ditulis dalam esai Astri Wright, di usia saya yang ke-60 tahun, mungkin bagai pegawai/pekerja adalah usia yang tidak produktif (menjalani masa pensiun), tetapi bagi seorang seniman ini adalah usia kematangan dalam berkarya,” ungkap Yoes Rizal dalam sambutannya.
(kri)