HTI: Apakah Penistaan Alquran Sesuai dengan Pancasila?
A
A
A
JAKARTA - Hizbut Tahrir Indonesia menolak dikatakan memiliki asas yang bertentangan dengan ideologi Pancasila dan Undang-undang Dasar (UUD) 1945.
Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto menegaskan organisasinya adalah kelompok dakwah berasas Islam di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
“HTI secara faktual mengakui Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia,” ucap Ismail saat menggelar konferensi pers di Kantor HTI, Jalan Soepomo, Jakarta Selasa (9/5/2017). (Baca Juga: Fraksi PKS: Berikan Keadilan untuk HTI )
Menurut Ismail, tidak semestinya ajaran Islam disebut bertentangan dengan Pancasila karena kemerdekaan bangsa Indonesia juga diperjuangkan oleh para pahlawan yang berasal dari kalangan pemuda Islam.
Ismail lantas balik mempertanyakan cara pandang pemerintah yang menganggap HTI berseberangan dengan Pancasila. Dia pun mencontohlan sejumlah kasus di Tanah Air yang menurutnya justru lebih tepat dianggap sebagai pengkhianat Pancasila.
“Misalnya penistaan terhadap Alquran apakah bersesuaian dengan Pancasila? melindungi penista Alquran apakah sesuai dengan Pancasila. Korupsi, melindungi koruptor, gerakan separatis, menjual aset negara apakah sesuai Pancasila,” tuturnya.
Ismail pun meyakini rencana pembubaran organisasi yang memayunginya lebih bersifat politis. “Sebab kalau kita bicara substansial sebenarnya banyak hal yang terjadi dan dipertanyakan kesesuaiannya dengan Pancasila,” katanya.
Juru Bicara HTI, Ismail Yusanto menegaskan organisasinya adalah kelompok dakwah berasas Islam di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
“HTI secara faktual mengakui Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia,” ucap Ismail saat menggelar konferensi pers di Kantor HTI, Jalan Soepomo, Jakarta Selasa (9/5/2017). (Baca Juga: Fraksi PKS: Berikan Keadilan untuk HTI )
Menurut Ismail, tidak semestinya ajaran Islam disebut bertentangan dengan Pancasila karena kemerdekaan bangsa Indonesia juga diperjuangkan oleh para pahlawan yang berasal dari kalangan pemuda Islam.
Ismail lantas balik mempertanyakan cara pandang pemerintah yang menganggap HTI berseberangan dengan Pancasila. Dia pun mencontohlan sejumlah kasus di Tanah Air yang menurutnya justru lebih tepat dianggap sebagai pengkhianat Pancasila.
“Misalnya penistaan terhadap Alquran apakah bersesuaian dengan Pancasila? melindungi penista Alquran apakah sesuai dengan Pancasila. Korupsi, melindungi koruptor, gerakan separatis, menjual aset negara apakah sesuai Pancasila,” tuturnya.
Ismail pun meyakini rencana pembubaran organisasi yang memayunginya lebih bersifat politis. “Sebab kalau kita bicara substansial sebenarnya banyak hal yang terjadi dan dipertanyakan kesesuaiannya dengan Pancasila,” katanya.
(dam)