Kapolri Sebut Jenderal Widodo Sering Buat Terobosan
A
A
A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian merasa kehilangan atas wafatnya Jenderal (Purn) Widodo Budidarmo pada Jumat dininhari kemarin.
Tito menjelaskan, selagi menjabat Korps Bhayangkara pada periode1974-1978, Widodo merupakan sosok tangguh yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.
"Beliau selama empat tahun menjabat cukup banyak peristiwa gejolak gejolak politik dan lain-lain," kata Tito di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2017).
Secara internal lanjut Tito, Widodo telah memberi banyak beri terobosan. Seperti mendirikan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat).
"Ada samsat Sangat sistem admisnistrasi satu atap untuk lalu lintas yang dulu tepisah-pisah. Masyarakat harus datang ke polisi sendiri, cap sendiri, setelah itu masuk ke pajak sendiri. Beliau membuat ide tentang one group system, atau sistem Satu atap. Itu yang berlaku sampai hari ini," lanjutnya.
Tito menambahkan, Widodo juga aktif berperang terhadap narkotika. Karena pada saat itu narkoba sedang merebak. Tito juga mengenal Widodo sebagai sosok yang aktif memberi masukan kepada Polisi. Saran Widodo juga seringkali ditujukan bagi pemerintahan.
"Kami sebagai junior-junior sering Bertemu untuk berkonsultasi dengan beliau. Karena beliau sebelum meninggal, adalah Kapolri yang senior, tokoh penting bagi Polri dan jadi referensi bagi kita," tambah Tito.
Secara pribadi, Tito mengatakan, Widodo dikenal sebagai sosok yang sederhana dan polos dan pandai menjaga kesehatan diri. "Sehingga di usianya yang hampir 90 tahun, beliau makin sering berolahraga, dan lain-lain. Itu menjadi inspirasi bagi kami," tutupnya.
Tito menjelaskan, selagi menjabat Korps Bhayangkara pada periode1974-1978, Widodo merupakan sosok tangguh yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.
"Beliau selama empat tahun menjabat cukup banyak peristiwa gejolak gejolak politik dan lain-lain," kata Tito di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu (6/5/2017).
Secara internal lanjut Tito, Widodo telah memberi banyak beri terobosan. Seperti mendirikan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat).
"Ada samsat Sangat sistem admisnistrasi satu atap untuk lalu lintas yang dulu tepisah-pisah. Masyarakat harus datang ke polisi sendiri, cap sendiri, setelah itu masuk ke pajak sendiri. Beliau membuat ide tentang one group system, atau sistem Satu atap. Itu yang berlaku sampai hari ini," lanjutnya.
Tito menambahkan, Widodo juga aktif berperang terhadap narkotika. Karena pada saat itu narkoba sedang merebak. Tito juga mengenal Widodo sebagai sosok yang aktif memberi masukan kepada Polisi. Saran Widodo juga seringkali ditujukan bagi pemerintahan.
"Kami sebagai junior-junior sering Bertemu untuk berkonsultasi dengan beliau. Karena beliau sebelum meninggal, adalah Kapolri yang senior, tokoh penting bagi Polri dan jadi referensi bagi kita," tambah Tito.
Secara pribadi, Tito mengatakan, Widodo dikenal sebagai sosok yang sederhana dan polos dan pandai menjaga kesehatan diri. "Sehingga di usianya yang hampir 90 tahun, beliau makin sering berolahraga, dan lain-lain. Itu menjadi inspirasi bagi kami," tutupnya.
(maf)