Kampus Dinilai Rawan Disusupi Paham Radikal
A
A
A
JAKARTA - Kampus dinilai sebagai tempat paling mudah dimasukan gerakan radikal. Bahkan ditengarai ada beberapa kampus di Indonesia yang sudah disusupi kelompok tersebut dan menularkan ajarannya.
Atas dasar itu mahasiswa dan generasi muda Indonesia wajib memiliki pertahanan diri dalam menghadapi serangan paham radikal terorisme. Menurutnya kolektivitas sosial generasi muda sekarang yang semakin berkurang dimanfaatkan oleh paham radikal.
"Kalau adik-adik mahasiswa dan generasi muda tidak mempunyai benteng pertahanan dari kelompok radikal terorisme ini, risikonya sangat besar," ujar Ketua Umum GP Ansor, Yaqur Cholil Qoumas dalam siaran pers yang diterima SINDONews dari BNPT, Rabu (3/5/2017).
Dia menambahkan, faktor lainnya yang menyebabkan generasi muda mudah disusupi paham radikal adalah frustasi dengan keadaan karena kondisi sosial politik di Indonesia masih tidak menentu. (Baca: Sejumlah Aktivis Ditangkap, Rezim Jokowi Tujukkan Fobia Kritik)
"Saat semua jadi susah dan tidak pasti, mereka menawarkan angan-angan. Yang tidak kerja punya pekerjaan, yang tidak punya penghasilan, punya penghasilan," ucapnya.
Atas dasar itu mahasiswa dan generasi muda Indonesia wajib memiliki pertahanan diri dalam menghadapi serangan paham radikal terorisme. Menurutnya kolektivitas sosial generasi muda sekarang yang semakin berkurang dimanfaatkan oleh paham radikal.
"Kalau adik-adik mahasiswa dan generasi muda tidak mempunyai benteng pertahanan dari kelompok radikal terorisme ini, risikonya sangat besar," ujar Ketua Umum GP Ansor, Yaqur Cholil Qoumas dalam siaran pers yang diterima SINDONews dari BNPT, Rabu (3/5/2017).
Dia menambahkan, faktor lainnya yang menyebabkan generasi muda mudah disusupi paham radikal adalah frustasi dengan keadaan karena kondisi sosial politik di Indonesia masih tidak menentu. (Baca: Sejumlah Aktivis Ditangkap, Rezim Jokowi Tujukkan Fobia Kritik)
"Saat semua jadi susah dan tidak pasti, mereka menawarkan angan-angan. Yang tidak kerja punya pekerjaan, yang tidak punya penghasilan, punya penghasilan," ucapnya.
(kur)