Lewat Gerakan Reboisasi, Garudafood Ajak Siswa Cintai Lingkungan
A
A
A
JAKARTA - Beragam kerusakan hutan terjadi saat ini dan berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Data Kementerian Kehutanan mencatat sekitar 2% atau 1,1 juta hektare hutan di Indonesia menyusut atau habis ditebang setiap tahun.
Hal tersebut mengakibatkan keseimbangan ekosistem hutan menjadi terganggu dan memicu timbulnya bencana seperti tanah longsor.
Untuk memperingati Hari Bumi, Garudafood Sehati bersama siswa-siswi SMP dam SMA PGRI 1 Ciambar dan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango melakukan Gerakan Reboisasi Tanaman Pelindung seperti Puspa, Kisirem, Manglid dan Rasamala di Curug Luhur Gunung Gede Pangrango, Bogor, Jawa Barat, Selasa 25 April 2017.
Kegiatan ini merupakan salah satu aksi nyata kepedulian Garudafood Sehati pada
ekosistem hutan di Indonesia.Gerakan reboisasi ini bertujuan membangun kesadaran dan wawasan generasi muda yang peduli pada kelestarian dan keseimbangan ekosistem lingkungan terutama hutan di Indonesia.
Tidak hanya melakukan gerakan reboisasi, Garudafood juga turut serta melakukan perawatan pohon berkolaborasi dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu taman nasional yang mempunyai peranan penting dalam sejarah konservasi di Indonesia.
Keindahan ekologi hutan, aneka ragam tanaman langka dan satwa yang dilindungi menjadi ciri khas tersendiri dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrongo.
Selain sebagai kawasan wisata dan rekreasi, taman ini dapat dijadikan tempat untuk belajar mengenai ekosistem alam.
“Kegiatan ini dilakukan untuk mengedukasi generasi muda Indonesia tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui gerakan reboisasi guna menjaga ekosistem hutan lindung," kata Head of Factory Garuda Food, Abdullah Hadiansyah melalui siaran pers kepada SINDOnews, Selasa 25 April 2017.
Dia mengatakan, hutan lindung ini memiliki fungsi vital sebagai penyeimbang ekosistem berbagai flora dan fauna, sumber resapan air, mencegah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, lokasi ekowisata, penyuplai udara bersih hingga mengurangi pemanasan global.
"Kami harap generasi muda saat ini dan yang akan datang menyadari akan pentingnya menjaga kelestarian hutan dan turun langsung untuk melakukan aksi nyata peduli lingkungan melalui gerakan reboisasi,” katanya.
Hal tersebut mengakibatkan keseimbangan ekosistem hutan menjadi terganggu dan memicu timbulnya bencana seperti tanah longsor.
Untuk memperingati Hari Bumi, Garudafood Sehati bersama siswa-siswi SMP dam SMA PGRI 1 Ciambar dan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango melakukan Gerakan Reboisasi Tanaman Pelindung seperti Puspa, Kisirem, Manglid dan Rasamala di Curug Luhur Gunung Gede Pangrango, Bogor, Jawa Barat, Selasa 25 April 2017.
Kegiatan ini merupakan salah satu aksi nyata kepedulian Garudafood Sehati pada
ekosistem hutan di Indonesia.Gerakan reboisasi ini bertujuan membangun kesadaran dan wawasan generasi muda yang peduli pada kelestarian dan keseimbangan ekosistem lingkungan terutama hutan di Indonesia.
Tidak hanya melakukan gerakan reboisasi, Garudafood juga turut serta melakukan perawatan pohon berkolaborasi dengan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango merupakan salah satu taman nasional yang mempunyai peranan penting dalam sejarah konservasi di Indonesia.
Keindahan ekologi hutan, aneka ragam tanaman langka dan satwa yang dilindungi menjadi ciri khas tersendiri dari Taman Nasional Gunung Gede Pangrongo.
Selain sebagai kawasan wisata dan rekreasi, taman ini dapat dijadikan tempat untuk belajar mengenai ekosistem alam.
“Kegiatan ini dilakukan untuk mengedukasi generasi muda Indonesia tentang pentingnya menjaga lingkungan melalui gerakan reboisasi guna menjaga ekosistem hutan lindung," kata Head of Factory Garuda Food, Abdullah Hadiansyah melalui siaran pers kepada SINDOnews, Selasa 25 April 2017.
Dia mengatakan, hutan lindung ini memiliki fungsi vital sebagai penyeimbang ekosistem berbagai flora dan fauna, sumber resapan air, mencegah bencana alam seperti banjir dan tanah longsor, lokasi ekowisata, penyuplai udara bersih hingga mengurangi pemanasan global.
"Kami harap generasi muda saat ini dan yang akan datang menyadari akan pentingnya menjaga kelestarian hutan dan turun langsung untuk melakukan aksi nyata peduli lingkungan melalui gerakan reboisasi,” katanya.
(dam)