Allan Nairn Tak Mengerti Indonesia dan Tulisannya Spekulatif

Senin, 24 April 2017 - 19:05 WIB
Allan Nairn Tak Mengerti...
Allan Nairn Tak Mengerti Indonesia dan Tulisannya Spekulatif
A A A
JAKARTA - Jurnalis Amerika Serikat (AS) Allan Nairn diyakini tidak mengerti betul tentang Indonesia. Sehingga, tulisan yang telah dibuat Allan Nairn tentang upaya makar di Indonesia melalui aksi bela Islam, tidak perlu dipercaya.

"Jangan percaya cerita dari Allan, dia enggak mengerti Indonesia," kata pengamat militer Universitas Pertahanan, Salim Said, di Hotel Puri Denpasar, Kuningan, Jakarta, Senin (24/4/2017).

Salim Said menilai, laporan investigatif Allan Nairn mengenai dugaan keterlibatan TNI dan sejumlah tokoh dalam upaya makar adalah spekulatif.

Dirinya pun tidak mempercayai laporan jurnalistik Allan yang dimuat di The Intercept, kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia portal online Tirto.id. "Saya tidak percaya terhadap analisanya Allan Nairn, sangat spekulatif. Jadi enggak usah terlalu diperhatikan," paparnya.

Dia menjelaskan, bahwa TNI sudah menjalankan Undang-Undang (UU) TNI yang memberikan kekuatan kepada sipil dalam rangka melakukan supremasi sipil.

Menurut Pasal 10 UUD 1945, TNI tunduk kepada presiden sebagai pemegang kekuasaan tertinggi, baik itu angkatan darat, laut, dan udara. "Enggak ada itu cerita-cerita kudeta, konspirasi, dan sebagainya," ungkapnya.

(Baca juga: Rekam Jejak Allan Nairn dan Ancaman Kedaulatan NKRI)

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo enggan menanggapi serius tulisan investigasi Allan Nairn yang mengaitkan namanya dengan isu upaya penggulingan Presiden Jokowi. "Terlalu kecil untuk saya tanggapi itu," kata Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu 22 April 2017.

Gatot menganggap tulisan Allan adalah berita bohong. Dalam laporan investigasinya, Allan menulis ada sejumlah pihak yang ingin menggulingkan Presiden Jokowi. Kasus Ahok, kata Allan, dijadikan pintu masuk. Allan lantas menyebut Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengetahui dan mendukung rencana tersebut.

"Kalau hoax kenapa harus ditanggapi?" ucap Gatot.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0719 seconds (0.1#10.140)