Jokowi Diminta Beri Perhatian Khusus Kasus Novel Disiram Air Keras
A
A
A
JAKARTA - Insiden penyerangan dengan menyiram air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan tak kunjung menemui titik terang, meski kasus ini sudah ditangani aparat kepolisian selama dua pekan lebih.
"Padahal, bila merujuk kemampuan polisi menangani kasus-kasus terorisme atau kasus kekerasan lainnya, biasanya mudah dituntaskan," ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak saat dihubungi SINDOnews, Minggu (23/4/2017).
Dahnil menyarankan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini. Sebab menurutnya, kasus penyerangan ini terang menjadi upaya pelemahan terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia.
(Baca juga: KPK Bilang Kasus Novel Baswedan Jangan Bicara Motif Sebelum Dapat Pelakunya)
Menurutnya, perhatian khusus yang harus dilakukan Presiden Jokowi adalah dengan cara menekan Polri untuk mempercepat pengusutan kasus ini. Dia meminta Mabes Polri menurunkan tim Densus 88 Antiteror untuk menangkap dan mengusut kasus ini, sebagaimana keterampilan Densus menindak para terduga teroris.
Selain kepada institusi Polri, Dahnil berharap DPR juga ikut ambil bagian untuk mempercepat penuntasan kasus ini. Bukan sebaliknya, para wakil rakyat di Senayan justru sibuk mengurusi hak angket kepada KPK.
"Bagi saya upaya pemberantasan korupsi di Indonesia bak melawan Firaun yang teramat sangat kuat. Oleh sebab itu perlu agaknya Musa-musa baru lahir melawan Firaun-firaun itu," tutur Dahnil.
"Padahal, bila merujuk kemampuan polisi menangani kasus-kasus terorisme atau kasus kekerasan lainnya, biasanya mudah dituntaskan," ujar Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak saat dihubungi SINDOnews, Minggu (23/4/2017).
Dahnil menyarankan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk memberikan perhatian khusus terhadap kasus ini. Sebab menurutnya, kasus penyerangan ini terang menjadi upaya pelemahan terhadap pemberantasan korupsi di Indonesia.
(Baca juga: KPK Bilang Kasus Novel Baswedan Jangan Bicara Motif Sebelum Dapat Pelakunya)
Menurutnya, perhatian khusus yang harus dilakukan Presiden Jokowi adalah dengan cara menekan Polri untuk mempercepat pengusutan kasus ini. Dia meminta Mabes Polri menurunkan tim Densus 88 Antiteror untuk menangkap dan mengusut kasus ini, sebagaimana keterampilan Densus menindak para terduga teroris.
Selain kepada institusi Polri, Dahnil berharap DPR juga ikut ambil bagian untuk mempercepat penuntasan kasus ini. Bukan sebaliknya, para wakil rakyat di Senayan justru sibuk mengurusi hak angket kepada KPK.
"Bagi saya upaya pemberantasan korupsi di Indonesia bak melawan Firaun yang teramat sangat kuat. Oleh sebab itu perlu agaknya Musa-musa baru lahir melawan Firaun-firaun itu," tutur Dahnil.
(maf)