508 Kartunis dari 66 Negara Ikut Lomba Kartun Astra Motor
A
A
A
JAKARTA - Ajang lomba Astra Motor International Cartoon Contest 2017 resmi ditutup pada 31 Maret 2017. Di luar dugaan panitia, jumlah kartunis yang berpartisipasi dalam lomba ini sangat banyak.
Sejak dibuka pada 5 Januari 2017 hingga penutupan, sebanyak 508 kartunis dari 66 negara mengikuti kontes tersebut. “Kami telah menerima sebanyak 1.404 karya,” kata Komisioner Lomba, Jitet Koestana di Semarang, Selasa (4/4/2017) dalam siaran pers yang diterima SINDOnews.
Dalam lomba ini, kata Jitet, peserta mengirimkan karyanya dalam bentuk digital ke alamat email panitia.Kartunis senior Semarang itu menyampaikan, panitia telah melakukan seleksi awal untuk menentukan 300 nominator pada Minggu 2 April 2017. Seleksi dilakukan oleh tim juri yang beranggotakan Jitet dan Darminto M Sudarmo, pengamat humor Indonesia didampingi tim kreatif Semarang Cartoon Club (SECAC).
Penjaringan nominator lomba kartun Astra Motor berlangsung di rumah Darminto di Bukit Kencana Jaya, Semarang. Seleksi membutuhkan waktu cukup lama karena t jumlah karya yang masuk cukup banyak.
Seleksi dimulai sekitar pukul 09.00 WIB hingga petang. Tim juri bahkan harus beristirahat lebih dari tiga kali.
Jitet mengungkapkan, ada sejumlah temuan cukup mengagetkan. Satu di antaranya, banyak karya yang bagus dari segi teknik menggambar, namun tidak mengandung pesan untuk disampaikan.
“Perlu diolah lagi. Apa yang mau disampaikan tidak jelas. Perlu belajar semiotika dan menggali ide,” katanya.
Kendati demikian, lanjut Jitet, ada kabar gembira untuk dunia kartun Indonesia, yakni munculnya nama-nama kartunis baru. Mereka kebanyakan masih remaja dan tidak tergabung dalam kelompok kartunis manapun. Namun mampu menunjukkan kualitasnya.
Jumlah kartunis dari dalam negeri yang berpartisipasi dalam lomba terbanyak, yaitu 218 kartunis. Menurut Jitet, secara teknis tidak kalah dari kartunis luar negeri. Namun untuk ide masih kalah.
“Kartunis luar, akarnya lebih kuat. Sekali gambar gagasannya matang. Mau buang saja sayang, karena bagus. Piye jal?” ujar lelaki yang beberapa kali diundang jadi juri internasional itu.
Jitet mengatakan, sebenarnya banyak hal yang bisa digarap dari tema transportasi yang diajukan panitia. Mulai dari lalu lintas, kendaraan hingga perlengkapan seperti helm. Namun tidak banyak peserta yang menggalinya.
Sementara itu, Darminto menilai lemahnya ide dalam kartun karena tidak diasah. Seorang kartunis harus bisa mengamati, mengevaluasi dan menganalisis masalah sosial yang ada.
Menurut dia, hal itu membutuhkan peran kelompok kartunis untuk mengarahkan. Jika perlu, kata dia, mendatangkan pakar untuk berdiskusi. Adapun, penjurian karya akan dilanjutkan pada 8 April 2017 mendatang. Hasil lomba akan diumumkan pada 25 April 2017 mendatang.
Sejak dibuka pada 5 Januari 2017 hingga penutupan, sebanyak 508 kartunis dari 66 negara mengikuti kontes tersebut. “Kami telah menerima sebanyak 1.404 karya,” kata Komisioner Lomba, Jitet Koestana di Semarang, Selasa (4/4/2017) dalam siaran pers yang diterima SINDOnews.
Dalam lomba ini, kata Jitet, peserta mengirimkan karyanya dalam bentuk digital ke alamat email panitia.Kartunis senior Semarang itu menyampaikan, panitia telah melakukan seleksi awal untuk menentukan 300 nominator pada Minggu 2 April 2017. Seleksi dilakukan oleh tim juri yang beranggotakan Jitet dan Darminto M Sudarmo, pengamat humor Indonesia didampingi tim kreatif Semarang Cartoon Club (SECAC).
Penjaringan nominator lomba kartun Astra Motor berlangsung di rumah Darminto di Bukit Kencana Jaya, Semarang. Seleksi membutuhkan waktu cukup lama karena t jumlah karya yang masuk cukup banyak.
Seleksi dimulai sekitar pukul 09.00 WIB hingga petang. Tim juri bahkan harus beristirahat lebih dari tiga kali.
Jitet mengungkapkan, ada sejumlah temuan cukup mengagetkan. Satu di antaranya, banyak karya yang bagus dari segi teknik menggambar, namun tidak mengandung pesan untuk disampaikan.
“Perlu diolah lagi. Apa yang mau disampaikan tidak jelas. Perlu belajar semiotika dan menggali ide,” katanya.
Kendati demikian, lanjut Jitet, ada kabar gembira untuk dunia kartun Indonesia, yakni munculnya nama-nama kartunis baru. Mereka kebanyakan masih remaja dan tidak tergabung dalam kelompok kartunis manapun. Namun mampu menunjukkan kualitasnya.
Jumlah kartunis dari dalam negeri yang berpartisipasi dalam lomba terbanyak, yaitu 218 kartunis. Menurut Jitet, secara teknis tidak kalah dari kartunis luar negeri. Namun untuk ide masih kalah.
“Kartunis luar, akarnya lebih kuat. Sekali gambar gagasannya matang. Mau buang saja sayang, karena bagus. Piye jal?” ujar lelaki yang beberapa kali diundang jadi juri internasional itu.
Jitet mengatakan, sebenarnya banyak hal yang bisa digarap dari tema transportasi yang diajukan panitia. Mulai dari lalu lintas, kendaraan hingga perlengkapan seperti helm. Namun tidak banyak peserta yang menggalinya.
Sementara itu, Darminto menilai lemahnya ide dalam kartun karena tidak diasah. Seorang kartunis harus bisa mengamati, mengevaluasi dan menganalisis masalah sosial yang ada.
Menurut dia, hal itu membutuhkan peran kelompok kartunis untuk mengarahkan. Jika perlu, kata dia, mendatangkan pakar untuk berdiskusi. Adapun, penjurian karya akan dilanjutkan pada 8 April 2017 mendatang. Hasil lomba akan diumumkan pada 25 April 2017 mendatang.
(dam)