Indonesia-India Tukar Pengalaman Soal Keamanan dan Terorisme
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menilai masalah keamanan siber atau cyber security merupakan ancaman serius bagi dunia industri di sebuah negara.
Menurut dia, ancaman besar bisa datang kapan saja, baik terhadap industri perbankan, migas, militer, media maupun pemerintah.
Pernyataan tersebut disampaikan Wiranto saat berkunjung ke India, dan bertemu Wakil Presiden (Wapres) India, Mohammad Hamid Ansari, di Kantor Vice President India, New Delhi, India, Selasa 14 Maret 2017.
Menurut Wiranto, masalah cyber security merupakan masalah besar yang menjadi perhatian serius Pemerintah Indonesia
"Sebagai salah satu isu yang baru, cyber security merupakan isu yang menjadi perhatian masyarakat Indonesia, tentunya kami juga ingin bertukar pengetahuan dengan India yang tentunya telah memiliki pengalaman dalam menghadapi permasalahan cyber security," kata Wiranto dalam keterangan persnya, Rabu (15/3/2017).
Berkaitan dengan persoalan terorisme, Wiranto mengatakan Indonesia sebagai negara muslim terbesar telah memiliki kemampuan dan pengalaman untuk mengatasi masalah terorisme.
Sementara itu, Mohammad Hamid Ansari mengatakan apa yang sedang dihadapi oleh Indonesia juga merupakan suatu hal yang sedang dihadapi oleh India.
"India dan Indonesia memiliki banyak kemiripan, dan menghadapi masalah yang sama, tentu saja India dan Indonesia harus bekerja sama dengan erat dan praktikal, tidak hanya menyampaikan persoalan saja," ujar Hamid.
Untuk ke depannya, Hamid Ansari menginginkan perlunya dialog yang lebih komprehensif antara India dan Indonesia untuk membahas permasalahan keamanan.
"Karena masalah keamanan sekarang telah berkembang menjadi persoalan-persoalan yang transisional organize," ucapnya.
Selain bertemu Wapres India juga direncanakan untuk bertemu Menteri Negara Urusan Dalam Negeri India, Kiren Rijuju.
Wiranto yang didampingi Deputi II Menko Polhukam Litfi Rauf dan Kepala Biro Umum Menko Polhukam, Khairul Alam rencananya akan berbicara dalam forum Counter Terorism Conference 2017 yang diselenggarakan pemerintah India.
Menurut dia, ancaman besar bisa datang kapan saja, baik terhadap industri perbankan, migas, militer, media maupun pemerintah.
Pernyataan tersebut disampaikan Wiranto saat berkunjung ke India, dan bertemu Wakil Presiden (Wapres) India, Mohammad Hamid Ansari, di Kantor Vice President India, New Delhi, India, Selasa 14 Maret 2017.
Menurut Wiranto, masalah cyber security merupakan masalah besar yang menjadi perhatian serius Pemerintah Indonesia
"Sebagai salah satu isu yang baru, cyber security merupakan isu yang menjadi perhatian masyarakat Indonesia, tentunya kami juga ingin bertukar pengetahuan dengan India yang tentunya telah memiliki pengalaman dalam menghadapi permasalahan cyber security," kata Wiranto dalam keterangan persnya, Rabu (15/3/2017).
Berkaitan dengan persoalan terorisme, Wiranto mengatakan Indonesia sebagai negara muslim terbesar telah memiliki kemampuan dan pengalaman untuk mengatasi masalah terorisme.
Sementara itu, Mohammad Hamid Ansari mengatakan apa yang sedang dihadapi oleh Indonesia juga merupakan suatu hal yang sedang dihadapi oleh India.
"India dan Indonesia memiliki banyak kemiripan, dan menghadapi masalah yang sama, tentu saja India dan Indonesia harus bekerja sama dengan erat dan praktikal, tidak hanya menyampaikan persoalan saja," ujar Hamid.
Untuk ke depannya, Hamid Ansari menginginkan perlunya dialog yang lebih komprehensif antara India dan Indonesia untuk membahas permasalahan keamanan.
"Karena masalah keamanan sekarang telah berkembang menjadi persoalan-persoalan yang transisional organize," ucapnya.
Selain bertemu Wapres India juga direncanakan untuk bertemu Menteri Negara Urusan Dalam Negeri India, Kiren Rijuju.
Wiranto yang didampingi Deputi II Menko Polhukam Litfi Rauf dan Kepala Biro Umum Menko Polhukam, Khairul Alam rencananya akan berbicara dalam forum Counter Terorism Conference 2017 yang diselenggarakan pemerintah India.
(dam)