Pengakuan Tantowi Yahya Terkait Jadi Dubes Selandia Baru
A
A
A
JAKARTA - Anggota DPR Fraksi Partai Golkar (F-Golkar), Tantowi Yahya mengakui, dinamika politik membuat seluruh kader partai harus patuh terhadap langkah politik yang diambil.
Menurut Tantowi, jika dahulu Golkar berada di luar pemerintahan, maka saat memutuskan bergabung ke pemerintah, seluruh kader harus menjalankan keputusan partai.
Dia mengatakan, setelah Golkar bergabung dengan pemerintah, maka Golkar memiliki hak yang sama seperti partai pendukung yang sudah sejak awal mendukung pemerintahan.
"Termasuk Partai golkar mendapatkan jatah seorang menteri, menteri perindustrian. Golkar dapat jatah juga dubes (duta besar). Alhamdulillah saya dubes pertama setelah Golkar berabung dengan pemerintah," kata Tantowi usai dilantik menjadi Dubes Selandia Baru di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/3/2017).
Menurut Tantowi, terkait posisi menteri dan dubes, hal itu menjadi kewenangan Presiden Jokowi untuk memutuskan. Diakuinya, partai hanya mengusulkan.
Tantowi tidak menampik usulan dirinya sebagai dubes, berangkat dari keputusan partai. Di mana Ketua Umum Golkar, Setya Novanto atau akrab disapa Setnov yang mengusulkan dirinya ke Presiden.
"Partai (yang mengajukan), Pak setnov, disetujui presiden dan dikirim ke DPR untuk uji kepatutan dan kelayakan," pungkasnya.
Menurut Tantowi, jika dahulu Golkar berada di luar pemerintahan, maka saat memutuskan bergabung ke pemerintah, seluruh kader harus menjalankan keputusan partai.
Dia mengatakan, setelah Golkar bergabung dengan pemerintah, maka Golkar memiliki hak yang sama seperti partai pendukung yang sudah sejak awal mendukung pemerintahan.
"Termasuk Partai golkar mendapatkan jatah seorang menteri, menteri perindustrian. Golkar dapat jatah juga dubes (duta besar). Alhamdulillah saya dubes pertama setelah Golkar berabung dengan pemerintah," kata Tantowi usai dilantik menjadi Dubes Selandia Baru di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/3/2017).
Menurut Tantowi, terkait posisi menteri dan dubes, hal itu menjadi kewenangan Presiden Jokowi untuk memutuskan. Diakuinya, partai hanya mengusulkan.
Tantowi tidak menampik usulan dirinya sebagai dubes, berangkat dari keputusan partai. Di mana Ketua Umum Golkar, Setya Novanto atau akrab disapa Setnov yang mengusulkan dirinya ke Presiden.
"Partai (yang mengajukan), Pak setnov, disetujui presiden dan dikirim ke DPR untuk uji kepatutan dan kelayakan," pungkasnya.
(maf)