Kunjungan Raja Salman, Pemerintah Diminta Perjuangkan Kuota Haji RI
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) diminta memanfaatkan betul momen kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al Saud ke Indonesia. Terutama memperjuangkan realisasi penambahan kuota jamaah haji Indonesia.
"Apalagi daftar tunggu jamaah haji Indonesia sudah sangat panjang, untuk Jakarta saja lebih dari 25 tahun," kata Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat dihubungi SINDOnews, Minggu (26/2/2017).
Kata HNW, p‎enambahan kuota haji itu selain untuk memangkas daftar tunggu yang panjang, juga untuk mengembalikan kuota haji Indonesia yang pernah selama tiga musim haji dipangkas 20% karena renovasi dan perluasan di kawasan Masjidil Haram.
"Alhamdulillah sekarang sudah selesai," ucap politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Sehingga lanjut dia, memungkinkan untuk menampung jamaah haji jauh lebih banyak dari yang sebelumnya. Maka diharapkan, agar jatah 20% yang terpotong untuk tiga kali musim haji itu juga dikembalikan ke Indonesia.
"Sebagai alumni dari Saudi Arabia, Universitas Islam Medinah, saya menyambut dengan hangat dan penuh harapan akan suksesnya kunjungan bersejarah ini," papar Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini.
Menurutnya, kunjungan Raja Salman nantinya membawa manfaat positif bagi Indonesia maupun Arab Saudi, serta umat. Terlebih, kabar dari Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung bahwa Arab Saudi berencana berinvestasi di Indonesia lebih besar ketimbang China.
"Apa yang disampaikan Seskab Mas Pramono Anung itu betul-betul akan terlaksana ketika disepakati investasi sangat besar itu untuk membantu ekonomi Indonesia, untuk melepaskan Indonesia dari jeratan katakanlah apakah itu utang, apakah itu ekonomi terpuruk," pungkas anggota komisi I DPR ini.
"Apalagi daftar tunggu jamaah haji Indonesia sudah sangat panjang, untuk Jakarta saja lebih dari 25 tahun," kata Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) saat dihubungi SINDOnews, Minggu (26/2/2017).
Kata HNW, p‎enambahan kuota haji itu selain untuk memangkas daftar tunggu yang panjang, juga untuk mengembalikan kuota haji Indonesia yang pernah selama tiga musim haji dipangkas 20% karena renovasi dan perluasan di kawasan Masjidil Haram.
"Alhamdulillah sekarang sudah selesai," ucap politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Sehingga lanjut dia, memungkinkan untuk menampung jamaah haji jauh lebih banyak dari yang sebelumnya. Maka diharapkan, agar jatah 20% yang terpotong untuk tiga kali musim haji itu juga dikembalikan ke Indonesia.
"Sebagai alumni dari Saudi Arabia, Universitas Islam Medinah, saya menyambut dengan hangat dan penuh harapan akan suksesnya kunjungan bersejarah ini," papar Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini.
Menurutnya, kunjungan Raja Salman nantinya membawa manfaat positif bagi Indonesia maupun Arab Saudi, serta umat. Terlebih, kabar dari Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung bahwa Arab Saudi berencana berinvestasi di Indonesia lebih besar ketimbang China.
"Apa yang disampaikan Seskab Mas Pramono Anung itu betul-betul akan terlaksana ketika disepakati investasi sangat besar itu untuk membantu ekonomi Indonesia, untuk melepaskan Indonesia dari jeratan katakanlah apakah itu utang, apakah itu ekonomi terpuruk," pungkas anggota komisi I DPR ini.
(maf)