Pemerintah Diminta Blokir Situs Berisi Konten SARA dan Fitnah
A
A
A
JAKARTA - Direktur situs NUonline Savic Ali menyatakan peredaran berita bohong alias hoax sudah menjadi keniscayaan di era banjir informasi. Meski sejumlah regulasi yang diterbitkan pemerintah sudah cukup membentengi publik dari dampak negatif penyebaran berita bohong, namun demikian masih dibutuhkan kerja banyak pihak untuk memberantas situs penyebar hoax.
"Regulasinya sudah cukup. Tapi memberantas hoax itu perlu Waktu," ujar Savic kepada SINDOnews, Minggu (19/2/2017).
Diakui Savic, dirinya termasuk pihak yang tidak setuju dengan pemblokiran sepihak yang dilakukan pemerintah terhadap situs penyebar hoax tanpa ada proses penelusuran lebih jauh.
Savic menyatakan, mendukung bila pemblokiran dilakukan pemerintah terhadap situs berisi konten yang berpotensi membahayakan banyak pihak dan bermuatan SARA. "Pemerintah harus tegas terhadap hoax yang bisa membahayakan hidup orang lain," ucap Savic.
Sementara itu, terkait situs penyebar hoax yang bertujuan untuk merugikan pihak lain, Savic mendorong agar pihak yang merasa dirugikan membalasnya dengan banjir konten positif.
"Balas saja dengan menggelontorkan konten positif. Ibarat sungai banyak sampah, kalau dibanjiri air bersih nanti sampahnya akan hilang," kata Savic.
"Regulasinya sudah cukup. Tapi memberantas hoax itu perlu Waktu," ujar Savic kepada SINDOnews, Minggu (19/2/2017).
Diakui Savic, dirinya termasuk pihak yang tidak setuju dengan pemblokiran sepihak yang dilakukan pemerintah terhadap situs penyebar hoax tanpa ada proses penelusuran lebih jauh.
Savic menyatakan, mendukung bila pemblokiran dilakukan pemerintah terhadap situs berisi konten yang berpotensi membahayakan banyak pihak dan bermuatan SARA. "Pemerintah harus tegas terhadap hoax yang bisa membahayakan hidup orang lain," ucap Savic.
Sementara itu, terkait situs penyebar hoax yang bertujuan untuk merugikan pihak lain, Savic mendorong agar pihak yang merasa dirugikan membalasnya dengan banjir konten positif.
"Balas saja dengan menggelontorkan konten positif. Ibarat sungai banyak sampah, kalau dibanjiri air bersih nanti sampahnya akan hilang," kata Savic.
(kri)