Percepat Kemajuan Indonesia, Daerah Tertinggal Harus Dibangun

Selasa, 14 Februari 2017 - 03:21 WIB
Percepat Kemajuan Indonesia,...
Percepat Kemajuan Indonesia, Daerah Tertinggal Harus Dibangun
A A A
JAKARTA - Daerah-daerah yang selama ini tertinggal harus dibangun supaya tumbuh menjadi kekuatan baru yang menopang ekonomi nasional, sehingga mempercepat kemajuan Indonesia.

Hal itu diungkapkan Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) saat dialog kebangsaan bertajuk "Strategi Percepatan Indonesia Sejahtera" di DPP Partai Perindo, Jakarta, Senin (13/2/2017) malam. Dialog itu digelar dalam rangka HUT ke-1 Garda Rajawali Perindo (GRIND).

"Ketika hanya segelintir kota menopang ekonomi, Indonesia tidak akan pernah maju," tegas pria asal Surabaya, Jawa Timur itu.

Akibat menerapkan kapitalisme dan pasar bebas di saat mayoritas masyarakat belum siap pendidikan dan kesejahteraannya, kesenjangan lebar. Pembangunan hanya terpusat di kota-kota tertentu, pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati kalangan tertentu.

Pendapatan per kapita Indonesia hari ini baru sekitar US$ 3.600-3.800. Masih jauh dari batas minimum pendapatan per kapita negara maju yang lebih dari US$ 12.000. Padahal, sudah hampir 72 tahun Indonesia merdeka.

"Kita harus berupaya semaksimal mungkin memajukan Indonesia, agar negara bisa hadir membantu masyarakat kurang mampu," kata HT.

Pria yang telah mengajar di lebih 150 perguruan tinggi tersebut menjelaskan pentingnya Indonesia menjadi negara maju. Jika maju, negara memiliki kemampuan ekonomi untuk membantu masyarakatnya yang kurang beruntung, salah satunya di bidang pendidikan.

Pendidikan Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara-negara tetangga. Lulusan perguruan tinggi baru sekitar 10%. Korea Selatan yang kemerdekaannya hanya berselang dua hari mencapai 86%, bahkan Singapura dan Taiwan hampir 100%.

Selain pendidikan, negara maju bisa hadir di tengah-tengah masyarakatnya untuk membantu memenuhi kebutuhan dasar mereka lainnya yakni kesehatan, tempat tinggal, dan lapangan kerja. "Masyarakat miskin harus dibangun, dibantu, dilindungi hingga mereka bisa mandiri," tambah HT.

Pada kesempatan itu, dia pun menyampaikan apresiasinya atas pesatnya pertumbuhan GRIND yang merupakan sayap Partai Perindo. "GRIND telah mencapai banyak hal, kepengurusan dan program di mana-mana, kadernya berkualitas, membuat GRIND tumbuh cepat," tuturnya.

Direktur Pascasarjana Fakultas Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Herni Ali mengungkapkan, ada beberapa aspek yang harus dipenuhi negara atas rakyatnya yaitu sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, keamanan, kenyamanan, dan ketenteraman.

Untuk memenuhi itu, diperlukan pemerintahan yang prorakyat, bersih, transparan, dan berusaha menciptakan good governance. Masa depan Indonesia tergantung pemimpinnya. "Untuk mewujudkannya, pemimpin itu harus bebas dari masa lalu, tidak pernah terkait kasus korupsi, konsisten tindakan dan ucapan, punya integritas, kompeten."

Selain itu, lanjut Herni, Indonesia membutuhkan pemimpin yang aspiratif. Artinya, memahami dan membela kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi. "Jadi pemimpin itu harus bisa menyelesaikan masalah, menjadi problem solver, bukan justru mencari dan menjadikan banyak masalah," katanya.

Di matanya, HT memenuhi semua aspek yang dibutuhkan pemimpin masa depan Indonesia itu. "Pak Hary Tanoe punya integritas dalam kepemimpinan, punya track record baik, aspiratif, visioner, problem solver," pungkas Herni.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8037 seconds (0.1#10.140)