Semua Pihak Diminta Tahan Diri dan Utamakan Persatuan

Senin, 06 Februari 2017 - 16:41 WIB
Semua Pihak Diminta Tahan Diri dan Utamakan Persatuan
Semua Pihak Diminta Tahan Diri dan Utamakan Persatuan
A A A
JAKARTA - Untuk menjaga kerukunan dan menghentikan aksi saling sindir, sebaiknya semua pihak bisa menahan diri dan ego-nya. Karena jika kegaduhan ini terus berlanjut, bisa berdampak pada kesatuan bangsa Indonesia.

Hal ini ditegaskan Ketua Umum Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA), Soekarno Hatta. Menurutnya, akan lebih indah jika semua pihak bisa bersatu dalam membangun negeri.

"Kami anak muda berharap agar seluruh elemen bangsa bisa duduk bersama menyejukkan suasana. Tahan ego dan gunakan hati nurani untuk kerukunan umat beragama," kata Soekarno Hatta kepada wartawan di Cikini, Jakarta, Senin (6/2/2017).

Dia khawatir jika kegaduhan ini tidak distop, bisa menimbulkan keresahan di masyarakat. "Kami sebagai anak muda resah. Saya harap janganlah kami sebagai penerus bangsa diwarisi dengan tontonan saling bully sesama umat," tegasnya.

Mahasiswa Universitas Pelita Harapan (UPH) ini khawatir, budaya bully yang saat ini terjadi bisa berdampak pada masa akan datang.

"Saya tidak bisa bayangkan jika ada masalah terjadi bully. Bisa kacau kalau budaya bully ini terus berlanjut," ungkapnya dengan nada prihatin.

Rasa prihatin Soekarno ini agar generasi muda tidak disajikan dengan tontonan yang bisa merusak persatuan. "Kami akui kondisi saat ini bikin anak muda bisa galau. Mau dibawa ke mana bangsa ini. Kami anak muda sebagai penerus bangsa sangat prihatin," ucap pemuda berusia 22 tahun ini.

Dia melanjutkan, anak muda sebagai penerus bangsa sangat hormat dan sayang dengan ulama, ustaz, kiai, dan habaib. "Kami ingin negeri ini kembali teduh tanpa kegaduhan dan semua pihak bisa menahan egonya masing-masing," bebernya.

Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila tertanam dalam diri semua pihak terang Soekarno, akan mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Karena bingkai Bhineka Tunggal Ika dan ideologi Pancasila sebagai dasar kehidupan bangsa jangan sampai terkoyak. Jika terkoyak kita membutuhkan waktu lama untuk merebutnya," tuturnya.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8343 seconds (0.1#10.140)