Tenangkan Warga NU, Ahok Didesak Minta Maaf ke KH Ma'ruf Amin

Rabu, 01 Februari 2017 - 11:04 WIB
Tenangkan Warga NU, Ahok Didesak Minta Maaf ke KH Maruf Amin
Tenangkan Warga NU, Ahok Didesak Minta Maaf ke KH Ma'ruf Amin
A A A
JAKARTA - Tindakan terdakwa kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang mengancam akan memproses hukum Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin ‎diyakini membuat marah warga Nahdlatul Ulama (NU). Tindakan Ahok tersebut dianggap menjadi sikap yang sangat blunder.

"Ahok kali ini membuat warga NU menjadi sangat marah. Apa Ahok tidak paham dan sadar betapa dihormatinya Kiai Ma'ruf oleh warga NU, beliau adalah pimpinan tertinggi di PBNU saat ini," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (1/2/2017).

Kata dia, ‎NU sejak awal merupakan pelindung segenap komunitas dan selalu menjadi garda terdepan dalam menjaga keseimbangan bangsa ini, agar selalu teduh dan damai. Sehingga, ancaman terhadap Ma'ruf Amin itu dianggap menjadi hadiah yang sangat menyedihkan dari seorang Ahok kepada NU di hari ulang tahunnya yang ke-91.

"Apa Ahok tidak sadar kalau NU dalam beberapa bulan ini pontang-panting dan pasang badan dalam menenangkan situasi yang panas akibat ulah dan ucapannya?" papar Wakil Ketua Komisi IV DPR ini.

Kata dia, NU bahkan mendapat kritikan keras dari dalam karena hal tersebut. Namun, lanjut dia, demi menjaga persaudaraan kebangsaan, demi pemerintahan agar bisa membangun Indonesia dengan baik dengan suasana kondusif, NU tegar dan sabar meyakinkan ke segenap umat agar paham.

"Bukannya membantu, kok sekarang malah ngancam-ngancam kiai NU secara arogan," tegasnya.

Dirinya pun mempertanyakan apakah Ahok sadar sejarah atau tidak bahwa perjuangan Almarhum ‎KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan warga nahdliyin yang membuat Ahok bisa menjadi bupati hingga Gubernur DKI Jakarta saat ini. "Bahkan PKB bersama Banser dulu pasang badan buat Ahok," katanya.

Maka itu, PKB secara tegas meminta Ahok segera menghadap Kiai Ma'ruf Amin dan meminta maaf untuk menenangkan warga NU, sekaligus meneduhkan suasana kebatinan bangsa.

"Jangan mempolitisir urusan hukum. Kiai Ma'ruf mau ditelepon atau menelpon siapa pun adalah hak beliau, bahkan secara pribadi mempunyai pilihan politik kepada siapa pun juga adalah hak beliau yang dilindungi undang-undang, dan itu tidak ada urusannya dengan Ahok," ucapnya.

Dia menambahkan,‎ Ahok tidak berhak mengatur apalagi memvonis hak warga negara, apalagi seorang kiai besar seperti Kiai Ma'ruf Amin. Adapun ancaman Ahok itu karena Ma'ruf Amin dianggap telah memberikan keterangan palsu dalam persidangan.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5574 seconds (0.1#10.140)