HT: Tutup Pasar Bebas untuk Kesejahteraan Masyarakat Bawah
A
A
A
PALANGKA RAYA - Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, tujuan bangsa Indonesia adalah untuk menyejahterakan seluruh rakyatnya, bukan untuk kesejahteraan sekelompok orang.
Namun, saat ini perekonomi masih terkonsentrasi di kota-kota besar, sedangkan di daerah masih tertinggal. Salah satu penyebabnya, terlalu terburu-buru dalam penerapan pasar bebas.
“Kesejahteraan dan pendidikan mayoritas masyarakat kita ketinggalan. Ketika kapitalisme diterapkan, yang tumbuh yang mapan,” ujar HT saat melantik Garda Rajawali Perindo (GRIND) dan Kartini Perindo Kalteng di Palangka Raya, Selasa (31/1/2017).
Daerah pun tertinggal, baik dari sisi kesejahteraan masyarakatnya, pendidikan, hingga ketersediaan lapangan pekerjaan. Tanpa perubahan, Indonesia tak akan segera menjadi negara maju yang bisa memakmurkan rakyatnya.
“Tutup pasar bebas untuk masyarakat bawah. Ciptakan pilar-pilar baru, ekonomi jangan dikontrol orang-orang itu saja,” tegas HT.
HT menyebutkan, dengan menciptakan kontributor baru terhadap perekonomian, Indonesia akan bertumbuh lebih cepat menjadi negara maju. Dengan menjadi negara maju, negara bisa membantu kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan hingga hunian yang layak.
Perubahan tersebut, kata HT, hanya bisa dilakukan melalui kebijakan yang tepat, memberikan solusi, dan pro-rakyat. Dia menyerukan kepada seluruh kader Perindo untuk bekerja keras membesarkan Partai Perindo agar bisa membawa Indonesia menjadi negara maju.
“Saya masuk politik ingin berbakti kepada bangsa dan negara, untuk Indonesia yang lebih baik. Segala daya, upaya, dan energi dicurahkan untuk membangun Partai Perindo yang kokoh agar bisa memajukan Indonesia,” ungkapnya. .
HT mengatakan, GRIND dan Kartini Perindo merupakan bagian dari satu kesatuan dari partai dan tidak dapat dipisahkan. “Mari kita bergerak bersama tanpa pamrih, bekerja keras, saya yakin kalau segala sesuatunya ditanggung bersama dan didukung berbagai unsur untuk saling mengisi maka hasilnya pun akan terbuka lebih cepat,” katanya.
Namun, saat ini perekonomi masih terkonsentrasi di kota-kota besar, sedangkan di daerah masih tertinggal. Salah satu penyebabnya, terlalu terburu-buru dalam penerapan pasar bebas.
“Kesejahteraan dan pendidikan mayoritas masyarakat kita ketinggalan. Ketika kapitalisme diterapkan, yang tumbuh yang mapan,” ujar HT saat melantik Garda Rajawali Perindo (GRIND) dan Kartini Perindo Kalteng di Palangka Raya, Selasa (31/1/2017).
Daerah pun tertinggal, baik dari sisi kesejahteraan masyarakatnya, pendidikan, hingga ketersediaan lapangan pekerjaan. Tanpa perubahan, Indonesia tak akan segera menjadi negara maju yang bisa memakmurkan rakyatnya.
“Tutup pasar bebas untuk masyarakat bawah. Ciptakan pilar-pilar baru, ekonomi jangan dikontrol orang-orang itu saja,” tegas HT.
HT menyebutkan, dengan menciptakan kontributor baru terhadap perekonomian, Indonesia akan bertumbuh lebih cepat menjadi negara maju. Dengan menjadi negara maju, negara bisa membantu kebutuhan dasar masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan hingga hunian yang layak.
Perubahan tersebut, kata HT, hanya bisa dilakukan melalui kebijakan yang tepat, memberikan solusi, dan pro-rakyat. Dia menyerukan kepada seluruh kader Perindo untuk bekerja keras membesarkan Partai Perindo agar bisa membawa Indonesia menjadi negara maju.
“Saya masuk politik ingin berbakti kepada bangsa dan negara, untuk Indonesia yang lebih baik. Segala daya, upaya, dan energi dicurahkan untuk membangun Partai Perindo yang kokoh agar bisa memajukan Indonesia,” ungkapnya. .
HT mengatakan, GRIND dan Kartini Perindo merupakan bagian dari satu kesatuan dari partai dan tidak dapat dipisahkan. “Mari kita bergerak bersama tanpa pamrih, bekerja keras, saya yakin kalau segala sesuatunya ditanggung bersama dan didukung berbagai unsur untuk saling mengisi maka hasilnya pun akan terbuka lebih cepat,” katanya.
(wib)