Diskusi Harlah NU Bahas Pengaruh Sinema dan Islam
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Seni Budaya Muslimin Nahdlatul Ulama (Lesbumi NU) menilai kehadiran sinema di era modern saat ini bagi umat Islam tidak bermasalah. Namun, bukan berarti sinema tidak memiliki efek negatif.
Ketua Lesbumi NU, Agus Sunyoto mengakui banyak juga dari sinema Islam yang dibuat film. Bahkan, kata dia film mengandung nilai Islam itu mendapatkan promosi publik.
"Sehingga pengetahuan masyarakat soal Islam semakin berkembang," ujar Agus dalam diskusi Harlah NU ke-91 di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (30/1/2017).
Menurutnya Islam sejak lama sudah mengenal sinema sehingga dengan perkembangan sinema sekarang tidak asing lagi. Dia menambahkan, perkembangan Islam di Jawa dulunya sudah banyak menggunakan media. (Baca: Jokowi Ajak Makan Siang Ketua Umum PBNU di Istana)
Jadi, lanjut dia kalau sekarang beralih ke sinema itu sama saja. "Dulu mengenalkan Islam lewat tokoh wayang ada dari petruk, bagong dan kawan-kawan. Jadi memang dari dulu sudah mengenal sinema," ucapnya.
Ketua Lesbumi NU, Agus Sunyoto mengakui banyak juga dari sinema Islam yang dibuat film. Bahkan, kata dia film mengandung nilai Islam itu mendapatkan promosi publik.
"Sehingga pengetahuan masyarakat soal Islam semakin berkembang," ujar Agus dalam diskusi Harlah NU ke-91 di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (30/1/2017).
Menurutnya Islam sejak lama sudah mengenal sinema sehingga dengan perkembangan sinema sekarang tidak asing lagi. Dia menambahkan, perkembangan Islam di Jawa dulunya sudah banyak menggunakan media. (Baca: Jokowi Ajak Makan Siang Ketua Umum PBNU di Istana)
Jadi, lanjut dia kalau sekarang beralih ke sinema itu sama saja. "Dulu mengenalkan Islam lewat tokoh wayang ada dari petruk, bagong dan kawan-kawan. Jadi memang dari dulu sudah mengenal sinema," ucapnya.
(kur)