Serbuan Pekerja Asing Membuktikan Posisi Tawar Indonesia Lemah
A
A
A
JAKARTA - Membanjirnya serbuan tenaga kerja asing asal China membuktikan posisi tawar Indonesia lemah. Pembangunan berbagai infrastruktur yang dilakukan China harus diikuti dengan kesepakatan yang juga menguntungkan Indonesia dalam hal penyerapan sumber daya manusia.
”Pemerintah harus memperhatikan nasib usia produktif di Tanah Air yang masih menjadi pengangguran karena ketersediaan lapangan kerja yang terbatas. Infrastruktur memang penting, tetapi dengan deal yang win-win,” kata Ketua Bidang Perindustrian dan Perdagangan DPP Partai Perindo Hendrik Luntungan Kawilarang ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (3/1/2017).
Hendrik mengakui, investasi menjadi sumber pembiayaan karena dana pembangunan yang dimiliki negara sangat kurang. Namun demikian pemerintah tetap harus memproteksi tenaga kerja lokal agar bisa bekerja di negaranya sendiri.
”Undang-undang investasi luar negeri juga harus menjamin tenaga kerja kita terpakai, bukan justru tidak maksimal membendung pekerja asing. Indonesia punya daya tawar tinggi,” ujarnya.
Dia mengungkapkan dalam distribusi produk perdagangan internasional, Indonesia memilik jalur laut yang strategis dan digunakan banyak negara. ”China, Jepang, dan Korea kalau mau ekspor ke Eropa atau Afrika harus lewat perairan Indonesia. Ini yang saya maksud posisi tawar yang tinggi,” tandasnya.
Hendrik menambahkan, tenaga kerja lokal bisa menjadi salah satu faktor kebangkitan ekonomi dan industri. Pasalnya Indonesia memiliki banyak penduduk berusia produktif. Hanya saja mereka perlu dibina, baik itu dengan meningkatkan pendidikan, keterampilan, kesempatan bekerja, dan proteksi.
”Pemerintah harus memperhatikan nasib usia produktif di Tanah Air yang masih menjadi pengangguran karena ketersediaan lapangan kerja yang terbatas. Infrastruktur memang penting, tetapi dengan deal yang win-win,” kata Ketua Bidang Perindustrian dan Perdagangan DPP Partai Perindo Hendrik Luntungan Kawilarang ketika dihubungi di Jakarta, Selasa (3/1/2017).
Hendrik mengakui, investasi menjadi sumber pembiayaan karena dana pembangunan yang dimiliki negara sangat kurang. Namun demikian pemerintah tetap harus memproteksi tenaga kerja lokal agar bisa bekerja di negaranya sendiri.
”Undang-undang investasi luar negeri juga harus menjamin tenaga kerja kita terpakai, bukan justru tidak maksimal membendung pekerja asing. Indonesia punya daya tawar tinggi,” ujarnya.
Dia mengungkapkan dalam distribusi produk perdagangan internasional, Indonesia memilik jalur laut yang strategis dan digunakan banyak negara. ”China, Jepang, dan Korea kalau mau ekspor ke Eropa atau Afrika harus lewat perairan Indonesia. Ini yang saya maksud posisi tawar yang tinggi,” tandasnya.
Hendrik menambahkan, tenaga kerja lokal bisa menjadi salah satu faktor kebangkitan ekonomi dan industri. Pasalnya Indonesia memiliki banyak penduduk berusia produktif. Hanya saja mereka perlu dibina, baik itu dengan meningkatkan pendidikan, keterampilan, kesempatan bekerja, dan proteksi.
(poe)