Polri Diminta Antisipasi Perubahan Pola Serang Teroris
A
A
A
JAKARTA - Polri bersama Detasemen Khusus (Densus) 88 terus melakukan upaya mencegah terjadinya aksi teror bom dari para teroris. Terakhir, Densus 88 mengamankan dan melumpuhkan terduga teroris di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat (Jabar).
Ketua Komisi III DPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet) berharap, Polri terus meningkatkan kewaspadaan, khususnya untuk mengidentifikasi simpatisan ISIS di Indonesia yang diduga dikendalikan oleh Bahrun Naim yang berada di Suriah.
"Selain itu, Polri juga perlu mengantisipasi kemungkinan perubahan pola serangan oleh simpatisan ISIS di dalam negeri," kata Bambang dalam pers rilisnya kepada Sindonews, Senin (26/12/2016).
Politikus Partai Golkar ini menilai, perubahan pola serangan kelompok teroris sudah mengalami pergeseran. Hal itu terbukti dilakukan sekelompok simpatisan ISIS di sejumlah negara.
Menurutnya, perubahan serangan kelompok teroris tidak hanya mengandalkan serangan bom seperti yang terjadi selama ini, melainkan serangan secara langsung kepada aparat keamanan negara.
"Perubahan pola serangan itu terlihat pada kasus pembunuhan Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrei Karlov, dan teror dengan menabrakan truk ke kerumunan orang seperti yang terja," ungkapnya.
Bambang berharap, antisipasi terus ditingkatkan baik oleh Polri maupun Badan Intelijen Negara (BIN) guna memberikan rasa aman dan damai kepada masyarakat jelang akhir tahun 2016.
Dia meminta jajaran Polri agar menumpas sel-sel kecil pascapenangkapan sejumlah terduga teroris yang dilakukan sampai hari ini.
"Perayaan Natal berlangsung aman karena Polri menetapkan Siaga Satu. Karena itu, Polri tidak boleh lengah pascaNatal 2016 dan perayaan awal tahun 2017," ujar Bamsoet ini.
Ketua Komisi III DPR, Bambang Soesatyo (Bamsoet) berharap, Polri terus meningkatkan kewaspadaan, khususnya untuk mengidentifikasi simpatisan ISIS di Indonesia yang diduga dikendalikan oleh Bahrun Naim yang berada di Suriah.
"Selain itu, Polri juga perlu mengantisipasi kemungkinan perubahan pola serangan oleh simpatisan ISIS di dalam negeri," kata Bambang dalam pers rilisnya kepada Sindonews, Senin (26/12/2016).
Politikus Partai Golkar ini menilai, perubahan pola serangan kelompok teroris sudah mengalami pergeseran. Hal itu terbukti dilakukan sekelompok simpatisan ISIS di sejumlah negara.
Menurutnya, perubahan serangan kelompok teroris tidak hanya mengandalkan serangan bom seperti yang terjadi selama ini, melainkan serangan secara langsung kepada aparat keamanan negara.
"Perubahan pola serangan itu terlihat pada kasus pembunuhan Duta Besar Rusia untuk Turki, Andrei Karlov, dan teror dengan menabrakan truk ke kerumunan orang seperti yang terja," ungkapnya.
Bambang berharap, antisipasi terus ditingkatkan baik oleh Polri maupun Badan Intelijen Negara (BIN) guna memberikan rasa aman dan damai kepada masyarakat jelang akhir tahun 2016.
Dia meminta jajaran Polri agar menumpas sel-sel kecil pascapenangkapan sejumlah terduga teroris yang dilakukan sampai hari ini.
"Perayaan Natal berlangsung aman karena Polri menetapkan Siaga Satu. Karena itu, Polri tidak boleh lengah pascaNatal 2016 dan perayaan awal tahun 2017," ujar Bamsoet ini.
(maf)