Polri: Ancaman Terorisme Nyata, Bukan Pengalihan Isu
A
A
A
JAKARTA - Mabes Polri membantah kabar yang menyebut penangkapan teroris di Bintara Jaya Bekasi untuk mengalihkan isu kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Tidak ada niatan Polri ataupun Densus 88 (untuk) pengalihan isu. Kami anggap ini peristiwa yang terjadi dan penting diketahui publik karena teroris ini mengancam jiwa dan mengganggu ketenteraman warga," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis (15/12/2016).
Boy menjelaskan, terorisme adalah kejahatan transnasional yang nyata. Masyarkat dikatakannya jangan terkecoh dengan anggapan penangkapan teroris untuk pengalihan isu.
"Ini fakta, ISIS nyata terjadi dan berpengaruh secara signifikan dengan skala global termasuk di Indonesia. Jadi kita harus jaga dengan segala upaya jadi harus menjaga NKRI," tutur Boy Rafli.
Dia mengingatkan masyarakat tidak lengah terhadap ancaman teroris. Apalagi sampai menganggap pemberantasan terorisme sebagai pengalihan isu.
"Kami ingatkan masyarakat ini hasil kerja keras kegiatan intelijen polri dalam upaya mengangkat kepermukaan untuk dilakukan tindakan yang bersifat mencegah. Ini tidak rekayasa tapi memang jaringan yang skala global," tuturnya.
"Tidak ada niatan Polri ataupun Densus 88 (untuk) pengalihan isu. Kami anggap ini peristiwa yang terjadi dan penting diketahui publik karena teroris ini mengancam jiwa dan mengganggu ketenteraman warga," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar di Mabes Polri Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis (15/12/2016).
Boy menjelaskan, terorisme adalah kejahatan transnasional yang nyata. Masyarkat dikatakannya jangan terkecoh dengan anggapan penangkapan teroris untuk pengalihan isu.
"Ini fakta, ISIS nyata terjadi dan berpengaruh secara signifikan dengan skala global termasuk di Indonesia. Jadi kita harus jaga dengan segala upaya jadi harus menjaga NKRI," tutur Boy Rafli.
Dia mengingatkan masyarakat tidak lengah terhadap ancaman teroris. Apalagi sampai menganggap pemberantasan terorisme sebagai pengalihan isu.
"Kami ingatkan masyarakat ini hasil kerja keras kegiatan intelijen polri dalam upaya mengangkat kepermukaan untuk dilakukan tindakan yang bersifat mencegah. Ini tidak rekayasa tapi memang jaringan yang skala global," tuturnya.
(dam)