KPK Tangkap Pejabat Bakamla

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap empat ‎orang pada Rabu (14/12/2016) sore, salah satunya pejabat Badan Keamanan Laut (Bakamla).

Sumber di KPK tidak menampik saat ketika ditanya apakan oknum yang ditangkap adalah Pelaksana Tugas Sekretaris Utama (Sestama) Bakamla Laksamana Pertama Eko Susilo Hadi.

"Iya (suap di Bakamla). Akurat (Eko Susilo Hadi). Nanti setelah selesai. Sekarang sudah di gedung lama," ujar ‎sumber tersebut kepada Koran SINDO Rabu (14/12/2016) sore.

Berdasarkan pantauan, empat orang yang ditangkap sudah dibawa masuk ke Gedung KPK sekitar pukul 15.51 WIB. KPK juga membawa Toyota Fortuner berwarna hitam yang diduga digunakan para terduga melakukan perbuatannya.

Sekadar informasi, saat ini Eko Susilo Hadi menjabat sebagai Deputi Informasi, Hukum, dan Kerja Sama Bakamla.

Informasi yang diperoleh Koran SINDO diduga ada dari unsur penegak hukum yang dipekerjakan atau bantuan kendali operasi (BKO) yang diamankan bersama Eko Susilo Hadi.

Ketua KPK Agus Rahardjo tidak menampik informasi penangkapan terkait kasus dugaan suap di Bakamla yang melibatkan seorang petinggi sektor dari unsur TNI. "Betul, tunggu konpers (konferensi pers) besok pagi sebelum jam 11," ujar Agus, Rabu (14/12/2016) sore.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah hampir senada dengan Agus Rahardjo. Febri menjelaskan salah satu orang yang ditangkap KPK adalah pejabat Bakamla. "Ada kegiatan OTT terkait pengadaan di sektor kelautan," ujar Febri, Rabu (14/12/2016) sore.

‎Juru Bicara Presiden Johan Budi Sapto Pribowo terkejut saat dikonfirmasi ada dugaan seorang petinggi Bakamla yang ditangkap KPK karena menerima suap.

Dia mengaku akan menelusuri dan mencari kebenaran informasi tersebut. "Coba saya cari dahulu informasinya," ujar Johan kepada Koran SINDO.