Pemikiran Ekonomi HT untuk Solusi Rakyat Sejahtera
A
A
A
JAKARTA - Pemikiran ekonomi Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT) dibedah dalam Diskusi Pemikiran Ekonomi HT Dalam Dua Buku. Pemikiran tersebut bisa menjadi alternatif yang solutif untuk membangun ekonomi yang fokus untuk rakyat kelas bawah.
"Konsep pembangunan ekonomi yang dikembangkan oleh Pak HT ini muaranya untuk kesejahteraan masyarakat. Implementasinya juga fokus ke ekonomi kelas bawah bagaimana kelas bawah naik kelas," tutur Penulis 'Rakyat Bawah Harus Naik Kelas' dan 'Mengapa Saya Terjun ke Politik', Sururi Alfaruq usai mengikuti Diskusi Pemikiran Ekonomi HT Dalam Dua Buku, di Auditorium Gedung SINDO, Jakarta, Selasa (13/12/2016).
Ketua bidang Litbang dan IT Partai Persatuan Indonesia (Perindo) tersebut juga menekankan, pemikiran ekonomi HT yang ingin mencegah menganut asas liberalisme. Paham tersebut akan membuat ketimpangan terhadap pembangunan ekonomi rakyat bawah dengan atas.
Melalui buku ini, HT menjawab segala permasalahan perekonomian negara. Masalah pajak, lanjut Sururi, yang ingin ditingkatkan jumlah pembayar pajak sulit mencapai target karena tidak memiliki solusi untuk menarik masyarakat untuk membayar pajak. Dalam buku, HT juga memaparkan proteksi terhadap UMKM, petani, nelayan, serta edukasi tentang sistem pemasaran yang baik.
"Jadi semuanya adalah muara pemikiran ekonomi Pak Hary Tanoe, ini untuk mengangkat ekonomi kelas bawah bisa naik ke atas," ujarnya.
Dua buku ini dibedah oleh Direktur Institute Development of Economic and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati, Rektor Universitas Paramadina Firmanzah, dan Pengamat Ekonomi Anggito Abimanyu. Kehadiran para ahli di bidang ekonomi tersebut diharapkan bisa makin tersebar dan menjadi inspirasi bagi semua masyarakat.
"Visi Pak Hary Tanoe membangun partai yaitu berfokus pada ekonomi kesejahteraan. Ini sangat positif karena itu harus ditularkan," tegasnya.
Sebagai penulis, Sururi menceritakan isi dari dua buku tersebut merupakan pemikiran murni dari seorang Hary Tanoe. Beragam permasalahan serta pemikiran solutif yang dipaparkan adalah hal nyata yang bisa dijalankan oleh siapapun, khususnya para pemangku jabatan.
"Ini jernih, objektif pemikiran Pak HT. Pemikiran ekonomi ini solutif dan bisa dimplementasikan," katanya.
"Konsep pembangunan ekonomi yang dikembangkan oleh Pak HT ini muaranya untuk kesejahteraan masyarakat. Implementasinya juga fokus ke ekonomi kelas bawah bagaimana kelas bawah naik kelas," tutur Penulis 'Rakyat Bawah Harus Naik Kelas' dan 'Mengapa Saya Terjun ke Politik', Sururi Alfaruq usai mengikuti Diskusi Pemikiran Ekonomi HT Dalam Dua Buku, di Auditorium Gedung SINDO, Jakarta, Selasa (13/12/2016).
Ketua bidang Litbang dan IT Partai Persatuan Indonesia (Perindo) tersebut juga menekankan, pemikiran ekonomi HT yang ingin mencegah menganut asas liberalisme. Paham tersebut akan membuat ketimpangan terhadap pembangunan ekonomi rakyat bawah dengan atas.
Melalui buku ini, HT menjawab segala permasalahan perekonomian negara. Masalah pajak, lanjut Sururi, yang ingin ditingkatkan jumlah pembayar pajak sulit mencapai target karena tidak memiliki solusi untuk menarik masyarakat untuk membayar pajak. Dalam buku, HT juga memaparkan proteksi terhadap UMKM, petani, nelayan, serta edukasi tentang sistem pemasaran yang baik.
"Jadi semuanya adalah muara pemikiran ekonomi Pak Hary Tanoe, ini untuk mengangkat ekonomi kelas bawah bisa naik ke atas," ujarnya.
Dua buku ini dibedah oleh Direktur Institute Development of Economic and Finance (INDEF) Enny Sri Hartati, Rektor Universitas Paramadina Firmanzah, dan Pengamat Ekonomi Anggito Abimanyu. Kehadiran para ahli di bidang ekonomi tersebut diharapkan bisa makin tersebar dan menjadi inspirasi bagi semua masyarakat.
"Visi Pak Hary Tanoe membangun partai yaitu berfokus pada ekonomi kesejahteraan. Ini sangat positif karena itu harus ditularkan," tegasnya.
Sebagai penulis, Sururi menceritakan isi dari dua buku tersebut merupakan pemikiran murni dari seorang Hary Tanoe. Beragam permasalahan serta pemikiran solutif yang dipaparkan adalah hal nyata yang bisa dijalankan oleh siapapun, khususnya para pemangku jabatan.
"Ini jernih, objektif pemikiran Pak HT. Pemikiran ekonomi ini solutif dan bisa dimplementasikan," katanya.
(mhd)