Komisi III Minta Kejagung Jaga Independensi Ketika Tangani Perkara

Rabu, 07 Desember 2016 - 06:09 WIB
Komisi III Minta Kejagung...
Komisi III Minta Kejagung Jaga Independensi Ketika Tangani Perkara
A A A
JAKARTA - Komisi III DPR mendesak Kejaksaan Agung (Kejagung) menjaga independensi dalam penanganan tiap kasus sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Kasus Kejagung yang sering kalah di sidang praperadilan menjadi bukti rendahnya kinerja lembaga yang dipimpin HM Prasetyo tersebut.

Wakil Ketua Komisi III DPR Desmond J Mahesa mengatakan, selama ini Jaksa Agung HM Prasetyo hanya baik dalam paparan program, tapi tidak dalam praktiknya. “Masalahnya pada integritas orang-orang di dalamnya. Kelihatan jaksa ini bermain-main dalam tindak pidana, misalnya meringankan tuntutan masa tahanan,” ucapnya saat dihubungi SINDO, Selasa 6 Desember 2016.

Misalnya dalam kasus Mobile 8, ketidakcermatan jaksa membuatnya kalah saat sidang praperadilan. Ini bukan satu-satunya kekalahan Kejagung. Sebelumnya, kejaksaan juga tiga kali kalah gugatan praperadilan yang diajukan mantan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti.

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta juga kalah dalam sidang praperadilan yang diajukan mantan Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara Dahlan Iskan terkait kasus pengadaan gardu listrik. Kejagung juga pernah kalah dalam sidang praperadilan melawan ‎PT Victoria Securities Indonesia (VSI).

Desmond meminta Jaksa Agung HM Prasetyo lebih teliti, terutama pada kasus-kasus yang menarik perhatian masyarakat. “Kejaksaan harus profesional dan akuntabel di mata masyarakat,” ucapnya.

Politikus Partai Gerindra ini menilai, Jaksa Agung HM Prasetyo secara personal lemah dalam hal intergritas sumber daya manusia (SDM) dan sering main-main kasus. Ketidakcermatan melalui tuntutan dan dakwaan. “Kualitas SDM yang lemah atau sengaja diperbuat lemah,” tegasnya.

Desmond juga mempertanyakan alasan Jaksa Agung mengapa Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak ditahan pascaberkasnya lengkap atau P21. “Ini perlu dijelaskan secara detail, karena masyarakat akan terus mepertanyakannya,” tutupnya.
(kri)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8071 seconds (0.1#10.140)