Buka Kongres Tamansiswa, Puan Sampaikan Revolusi Mental
A
A
A
YOGYAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani menegaskan pendidikan merupakan bagian inti dari gerakan Revolusi Mental.
"Revolusi Mental pertama kali disampaikan oleh Bung Karno pada pidato kemerdekaan tahun 1957," kata Puan saat membuka Kongres Tamansiswa ke-21 di Pendopo Tamansiswa Yogyakarta, Selasa (6/12/2016).
Kehadirannya membuka kongres tersebut mewakili Presiden Joko Widodo. Hadir dalam pembukaan kongres, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy serta Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. Kongres akan berlangsung hingga Kamis 8 Desember 2016 nanti.
"Beliau (Bung Karno) menginginkan bangsa ini bisa menjadi bangsa yang merdeka, berhati putih, mempunyai semangat seperti elang rajawali," katanya.
Seiring berjalannya waktu, Revolusi Mental meredup. Kemudian, baru dihidupkan kembali oleh Pemerintah Joko Widodo.
"Revolusi mental ini menjadi hal yang sangat penting karena sejalan dengan cita-cita Ki Hadjar Dewantara," katanya.
Menurut dia, pendidikan akan gagal, jika hanya mengedepankan penguasaan ilmu pengetahuan. Kecerdasan yang tidak diimbangi dengan karakter yang baik dikatakannya justru akan menciptakan bencana.
"Founding fathers kita Ir Soekarno secara tegas mengatakan kjesejahteraan suatu bangsa, ditentukan oleh karakter warganya," katanya.
Dia mengatakan, jika warga negara memiliki karakter ulet, pekerja keras, pantang menyerah maka negara akan maju dan rakyat sejahtera.
Puan mengatakan Revolusi Mental adalah program nasional jangka panjang, dan terus menerus yang harus menjadi gerakan seluruh rakyat Indonesia.
Puan juga meminta Tamansiswa dengan potensi lembaga pendidikan dan sosial lain yang tersebar di Indonesia penjadi pelopor gerakan Revolusi Mental di berbagai daerah.
"Tadi Prof Edi Swasono (Ketua Majelis Luhur Tamansiswa) mengatakan insyaallah akan segera ada Tamansiswa di Papua, saya mendukung, dan insya Allah saya akan datang ke sana untuk hadir memberi dukungan," tuturnya.
Puan berharap kongres ini berjalan sukses dengan mendapatkan gagasan-gagasan cemerlang untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Tidak hanya itu, Puan juga beharap kongres Tamansiswa dapat memupuk semangat perjuangan dan pengabdian pada bidang pendidikan, seperti yang diteladankan Ki Hadjar Dewantara.
"Revolusi Mental pertama kali disampaikan oleh Bung Karno pada pidato kemerdekaan tahun 1957," kata Puan saat membuka Kongres Tamansiswa ke-21 di Pendopo Tamansiswa Yogyakarta, Selasa (6/12/2016).
Kehadirannya membuka kongres tersebut mewakili Presiden Joko Widodo. Hadir dalam pembukaan kongres, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy serta Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. Kongres akan berlangsung hingga Kamis 8 Desember 2016 nanti.
"Beliau (Bung Karno) menginginkan bangsa ini bisa menjadi bangsa yang merdeka, berhati putih, mempunyai semangat seperti elang rajawali," katanya.
Seiring berjalannya waktu, Revolusi Mental meredup. Kemudian, baru dihidupkan kembali oleh Pemerintah Joko Widodo.
"Revolusi mental ini menjadi hal yang sangat penting karena sejalan dengan cita-cita Ki Hadjar Dewantara," katanya.
Menurut dia, pendidikan akan gagal, jika hanya mengedepankan penguasaan ilmu pengetahuan. Kecerdasan yang tidak diimbangi dengan karakter yang baik dikatakannya justru akan menciptakan bencana.
"Founding fathers kita Ir Soekarno secara tegas mengatakan kjesejahteraan suatu bangsa, ditentukan oleh karakter warganya," katanya.
Dia mengatakan, jika warga negara memiliki karakter ulet, pekerja keras, pantang menyerah maka negara akan maju dan rakyat sejahtera.
Puan mengatakan Revolusi Mental adalah program nasional jangka panjang, dan terus menerus yang harus menjadi gerakan seluruh rakyat Indonesia.
Puan juga meminta Tamansiswa dengan potensi lembaga pendidikan dan sosial lain yang tersebar di Indonesia penjadi pelopor gerakan Revolusi Mental di berbagai daerah.
"Tadi Prof Edi Swasono (Ketua Majelis Luhur Tamansiswa) mengatakan insyaallah akan segera ada Tamansiswa di Papua, saya mendukung, dan insya Allah saya akan datang ke sana untuk hadir memberi dukungan," tuturnya.
Puan berharap kongres ini berjalan sukses dengan mendapatkan gagasan-gagasan cemerlang untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Tidak hanya itu, Puan juga beharap kongres Tamansiswa dapat memupuk semangat perjuangan dan pengabdian pada bidang pendidikan, seperti yang diteladankan Ki Hadjar Dewantara.
(dam)