Asah Skill Liputan, Jurnalis Wanita Olahraga Ikuti Pelatihan WINS

Senin, 05 Desember 2016 - 16:56 WIB
Asah Skill Liputan, Jurnalis Wanita Olahraga Ikuti Pelatihan WINS
Asah Skill Liputan, Jurnalis Wanita Olahraga Ikuti Pelatihan WINS
A A A
JAKARTA - Jurnalis perempuan olahraga dari berbagai media platform di Ibu Kota berkumpul dan berbagi ilmu dalam pelatihan Women in News and Sport (WINS) di Jakarta pada Senin 28 November 2016-Jumat 2 Desember 2016 lalu. Program yang digelar di Kedutaan Besar Australia, Jakarta ini digagas ABC Australia dan Department of Foreign Affairs.

Dalam waktu lima hari para wartawati olahraga mendapat tambahan ilmu dari berbagai aspek terkait pekerjaan mereka sehari-hari. Mulai dari konvergensi, melaporkan berita untuk berbagai media platform, storytelling, berbagai macam trik dalam wawancara, menjaga hubungan baik dengan narasumber hingga menggunakan media sosial secara tepat terkait profesionalisme.

Mentor WINS Tracey Holmes menjelaskan, program ini mendorong partisipasi perempuan di dunia media massa, terutama di bidang olahraga, yang mayoritas didominasi kaum Adam. Program ini digelar di sejumlah negara yang berada di kawasan Indo-Pasifik.

”Pada program WINS di Indonesia, ada 14 jurnalis yang berpartisipasi. Agenda program tidak hanya workshop di dalam ruangan tapi juga melakukan field trip. Kami juga menggelar program serupa di Fiji, Papua Nugini, Vietnam, dan banyak lagi,” kata Holmes, yang lebih dari 30 tahun berkecimpung sebagai jurnalis olahraga.

Hari pertama training setelah dilakukan perkenalan, digelar diskusi dengan menghadirkan stakeholders olahraga di Tanah Air. Mereka itu di antaranya perwakilan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga Yuni Poerwanti, atlet lari jarak jauh Triyaningsih, serta pasangan emas Olimpiade Barcelona Susi Susanti dan Alan Budikusuma.

Dalam waktu sekitar 90 menit dibahas berbagai isu terkait perkembangan olahraga nasional, termasuk bagaimana cara melonjakkan prestasi atlet perempuan, dan peran media dalam mencapai hal tersebut. ”Kami sangat mengapresiasi diskusi seperti ini. Kita semua bisa berkumpul dan bertukar pikiran. Saya harap diskusi semacam ini bisa dilakukan lagi nantinya,” ujar Yuni.

Susi Susanti juga melontarkan hal yang serupa. Komunikasi antara pemerintah, organisasi cabang olahraga, media, serta pihak terkait lainnya harus terus ditingkatkan sehingga bangsa ini bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi.

Asah Skill Liputan, Jurnalis Wanita Olahraga Ikuti Pelatihan WINS


Hari kedua training, para peserta mengikuti field trip ke markas klub basket ternama di Tanah Air, Satria Muda (SM). Bersama dengan jajaran pelatih, manajemen, beberapa pemain dan juga bintang Satria Muda Rony Gunawan yang baru saja pensiun, perkembangan basket Indonesia dibahas dengan hangat.

Dalam diskusi dibahas mengenai selepas adanya kepastian Indonesia Basketball League (IBL) bakal digelar Januari tahun depan, SM dan klub lainnya harus beradaptasi dengan peraturan yang diterapkan operator baru. Musim depan, IBL tak lagi mengenal tambahan pemain dari naturalisasi. Tiap klub dapat menambah kekuatan tim dengan mendatangkan pemain asing.

PP Perbasi mengklaim kehadiran pemain asing merupakan salah satu upaya untuk membuat pertandingan IBL lebih menarik. Pelatih SM Cokorda Raka Satrya Wibawa (kini telah dilepas dan digantikan Youbel Sondakh) tak menampik jika penentuan pemain asing membuatnya khawatir.

”Memang kami bisa mengetahui permainan mereka lewat rekaman video, statistik, tapi attitude tak bisa dilihat lewat dua hal itu. Kami pernah punya pengalaman buruk soal itu, dan imbasnya membuang waktu uang cukup besar,” kata Wiwin, sapaan karib Cokorda Raka Satrya Wibawa. ”Kami berharap pemain yang bergabung nanti sudah diketahui track record-nya. Kalau melihat kebutuhan tim dan lawan yang bisa memanfaatkan regulasi ini, kami akan mencari pemain pada posisi shooter dan bigman.

Youbel yang juga hadir dalam diskusi mengungkapkan pentingnya peran media dalam mendongkrak prestasi basket nasional. ”Ayo sama-sama kita besarkan basket Indonesia,” ujarnya.

Para peserta training WINS juga berkesempatan mengetahui alur produksi siaran olahraga terutama yang ditayangkan secara live di televisi. Dalam kunjungan ke MNC Studios di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, para jurnalis mendapat pemahaman mendalam tentang bagaimana mengirimkan berita dalam liputan event besar olahraga seperti Piala Eropa, Piala Dunia, dan Olimpiade.

”Kami memiliki komitmen yang tinggi dalam menayangkan siaran olahraga kepada para pemirsa. Karenanya kami selalu berusaha menyajikan yang terbaik. Dan prosesnya memang panjang, terutama untuk siaran langsung. Melibatkan banyak orang dan juga perlengkapan,” ujar Produser Sport RCTI Hadi Gunawan.

Selama lima hari pelatihan, terdapat materi terkait bagaimana melakukan peliputan bidang olahraga yang tidak familiar. Untuk memperoleh gambaran nyata, para peserta training mengunjungi Sekolah Dasar Negeri Kebon Pala Pagi 07 di Jakarta Timur.

Sekolah ini dalam setahun terakhir mendapatkan pelajaran olahraga tambahan dari Australia Football League (AFL). Sepak bola ala Australia ini diperkenalkan kepada anak-anak sekolah sebagai tool untuk tetap aktif.

”Selain memperkenalkan olahraga ini, AFL juga sebagai alat bagi kami untuk mengajarkan Bahasa Inggris dan banyak hal lain yang bermanfaat. Kami ber-partner dengan banyak sekolah. Ini olahraga baru bagi banyak orang tapi semakin diminati,” ungkap Boy, perwakilan dari AFL Indonesia.

Salah satu peserta training Sri Utami Sulianingsih mengungkapkan program WINS amat bermanfaat. Baginya, lima hari training tidak cukup karena materi yang disampaikan mentor mampu me-refresh banyak hal. ”Saya harap program ini berkelanjutan, sehingga wartawan perempuan bisa terus mendapatkan pelatihan yang berguna dalam menjalankan pekerjaannya,” tuturnya.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7743 seconds (0.1#10.140)