Tangkapi Aktivis, Polisi Masih Bergaya Orde Baru
A
A
A
JAKARTA - Tindakan kepolisian menangkap tokoh dan aktivis yang dicurigai berbuat makar dan menyebarkan ujaran kebencian pada Jumat 2 Desember 2016 terus dipertanyakan.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai penangkapan sejumlah aktivis sebagai sesuatu yang ironis di tengah berkembangnya proses demokrasi di Tanah Air.
"Polisi masih bergaya Orde Baru, main tangkap. Ini jelas adalah tindakan represif yang membungkam kebebasan berpendapat," tutur Adi kepada SINDOnews, Jakarta, Senin (5/12/2016).
Menurut Adi, tudingan adanya upaya penggulingan kekuasaan atau makar tidak masuk akal. Pemerintah justru dinilainya terkesan berbuat segala cara untuk membungkam suara kritis para aktivis selama ini. (Baca juga: Polisi Resmi Tahan Sri Bintang Pamungkas dan Dua Aktivis Lain)
Dia khawatir langkah kepolisian yang menangkapi para aktivis justru akan menimbulkan gejolak di tengah masyarakat. Apalagi, kata dia, para aktivis yang ditangkapi itu selama ini dikenal kritis menyuarakan penegakan hukum kasus dugaan penistaan agama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Adi pun berharap aparat kepolisian melakukan evaluasi terkait penangkapan para aktivis. Evaluasi dianggapnya perlu agar institusi Polri tetap mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
"Tindakan polisi ini merupakan praktik neo Orde Baru yang berpotensi membunuh masa depan demokrasi kita. Sebab itu, kesewenang-wenangan ini harus dilawan," tuturnya.
Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno menilai penangkapan sejumlah aktivis sebagai sesuatu yang ironis di tengah berkembangnya proses demokrasi di Tanah Air.
"Polisi masih bergaya Orde Baru, main tangkap. Ini jelas adalah tindakan represif yang membungkam kebebasan berpendapat," tutur Adi kepada SINDOnews, Jakarta, Senin (5/12/2016).
Menurut Adi, tudingan adanya upaya penggulingan kekuasaan atau makar tidak masuk akal. Pemerintah justru dinilainya terkesan berbuat segala cara untuk membungkam suara kritis para aktivis selama ini. (Baca juga: Polisi Resmi Tahan Sri Bintang Pamungkas dan Dua Aktivis Lain)
Dia khawatir langkah kepolisian yang menangkapi para aktivis justru akan menimbulkan gejolak di tengah masyarakat. Apalagi, kata dia, para aktivis yang ditangkapi itu selama ini dikenal kritis menyuarakan penegakan hukum kasus dugaan penistaan agama Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Adi pun berharap aparat kepolisian melakukan evaluasi terkait penangkapan para aktivis. Evaluasi dianggapnya perlu agar institusi Polri tetap mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
"Tindakan polisi ini merupakan praktik neo Orde Baru yang berpotensi membunuh masa depan demokrasi kita. Sebab itu, kesewenang-wenangan ini harus dilawan," tuturnya.
(dam)