Syarwan Hamid: Cuma Kongko-kongko Kok Dibilang Mau Makar
A
A
A
JAKARTA - Isu makar atau penggulingan kekuasan mengemuka ke publik. Kekhawatiran makar pertama kali diungkap Kapolri Inspektur Jenderal Polisi Tito Karnavian menyikapi aksi Bela Islam III yang semula digelar 25 November 2016 kemudian diundur pada 2 Desember 2016.
Isu makar menjadi polemik dan memancing pro kontra dari berbagai pihak. Bahkan, beredar kabar di dunia maya yang menyebut sejumlah pihak yang dicurigai akan melakukan upaya makar, salah satunya mantan Kepala Staf Sosial Politik (Kasospol) ABRI Letjen Purn Syarwan Hamid.
Menyikapi isu tersebut, Syarwan pun tertawa. "Mau makar? Hahaha. Mudah sekali makar ya. Kongko-kongko, kumpul, bicara soal bangsa, mau makar, enggak. Informasi dari mana itu ya, saya enggak tahu," kata Syarwan saat dikonfirmasi SINDOnews, Senin (28/11/2016). (Baca juga: Eks Petinggi Kostrad Tak Terima Dituduh Dalang Makar)
Kendati demikian dia mengakui hadir pertemuan dengan sejumlah tokoh pada 20 November lalu di Jakarta. Namun pertemuan itu hanya membahas tentang permasalahan bangsa.
Dia pun lantas mempertanyakan isu yang mengaitkan dirinya dengan makar. "Kalau itu dari intel, intelnya suruh belajar lagi lah. Indikator makar itu apa? Kalau orang mau mengkritik kan boleh," tutur Syarwan.
Dia mengungkapkan, pertemuan itu hanya membahas tentang nasib bangsa ke depan. Syarwan menegaskan sama sekali tidak ada pembicaran tentang makar.
"Kalau makar itu langsung mengorganisasi, bisa apa nih, ketuanya siapa, pasukan-pasukannya mana, gerakannya seperti apa. Kalau makar ya seperti itu gerakannya kan, perencanaannya. Lha ini orang ngobrol-ngobrol aja," tuturnya.
Dia pun kembali menegaskan isu tersebut tidak benar. Bahkan dirinya mengaku setelah pertemuan itu langsung pulang ke Cimahi.
"Saya kan habis pertemuan itu pulang ke Cimahi. Kalau merencanakan makar kan stand by di situ (Jakarta)," ucap Syarwan tertawa.
Isu makar menjadi polemik dan memancing pro kontra dari berbagai pihak. Bahkan, beredar kabar di dunia maya yang menyebut sejumlah pihak yang dicurigai akan melakukan upaya makar, salah satunya mantan Kepala Staf Sosial Politik (Kasospol) ABRI Letjen Purn Syarwan Hamid.
Menyikapi isu tersebut, Syarwan pun tertawa. "Mau makar? Hahaha. Mudah sekali makar ya. Kongko-kongko, kumpul, bicara soal bangsa, mau makar, enggak. Informasi dari mana itu ya, saya enggak tahu," kata Syarwan saat dikonfirmasi SINDOnews, Senin (28/11/2016). (Baca juga: Eks Petinggi Kostrad Tak Terima Dituduh Dalang Makar)
Kendati demikian dia mengakui hadir pertemuan dengan sejumlah tokoh pada 20 November lalu di Jakarta. Namun pertemuan itu hanya membahas tentang permasalahan bangsa.
Dia pun lantas mempertanyakan isu yang mengaitkan dirinya dengan makar. "Kalau itu dari intel, intelnya suruh belajar lagi lah. Indikator makar itu apa? Kalau orang mau mengkritik kan boleh," tutur Syarwan.
Dia mengungkapkan, pertemuan itu hanya membahas tentang nasib bangsa ke depan. Syarwan menegaskan sama sekali tidak ada pembicaran tentang makar.
"Kalau makar itu langsung mengorganisasi, bisa apa nih, ketuanya siapa, pasukan-pasukannya mana, gerakannya seperti apa. Kalau makar ya seperti itu gerakannya kan, perencanaannya. Lha ini orang ngobrol-ngobrol aja," tuturnya.
Dia pun kembali menegaskan isu tersebut tidak benar. Bahkan dirinya mengaku setelah pertemuan itu langsung pulang ke Cimahi.
"Saya kan habis pertemuan itu pulang ke Cimahi. Kalau merencanakan makar kan stand by di situ (Jakarta)," ucap Syarwan tertawa.
(dam)