Pergantian Ketua DPR Dianggap Dagelan Politik
A
A
A
JAKARTA - Setya Novanto pernah mengundurkan diri dari posisi Ketua DPR setelah dirinya diterpa persoalan perpanjangan kontrak Freeport Indonesia atau dikenal Papa Minta Saham. Maka itu kembalinya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sebagai Ketua DPR menggantikan rekan separtainya Ade Komarudin dinilai sebagai dagelan politik.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak khawatir, persoalan semacam Papa Minta Saham akan terulang kembali. Menurutnya, pergantian ini menunjukkan pengaruh kekuasaan masih kuat dalam pergantian Ketua DPR tersebut.
"Jika kembali kepada posisi sebagai Ketua DPR akan meruntuhkan etika yang sudah dibangun oleh Setya Novanto," ujar Dahnil, Jakarta, Jumat, 25 November 2016. (Baca: Putusan Pleno Golkar Copot Ade Komarudin dari Ketua DPR)
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al azhar Rahmat Bagja mengatakan, kembalinya Setya Novanto menjadi ketua DPR akan menimbulkan reaksi di internal parlemen.Reaksi, kata dia juga muncul dari masyarakat.
"Hal ini terkait kasus terdahulu, Papa Minta Saham," ucap Rahmat.
Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak khawatir, persoalan semacam Papa Minta Saham akan terulang kembali. Menurutnya, pergantian ini menunjukkan pengaruh kekuasaan masih kuat dalam pergantian Ketua DPR tersebut.
"Jika kembali kepada posisi sebagai Ketua DPR akan meruntuhkan etika yang sudah dibangun oleh Setya Novanto," ujar Dahnil, Jakarta, Jumat, 25 November 2016. (Baca: Putusan Pleno Golkar Copot Ade Komarudin dari Ketua DPR)
Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Al azhar Rahmat Bagja mengatakan, kembalinya Setya Novanto menjadi ketua DPR akan menimbulkan reaksi di internal parlemen.Reaksi, kata dia juga muncul dari masyarakat.
"Hal ini terkait kasus terdahulu, Papa Minta Saham," ucap Rahmat.
(kur)