PKS Ingatkan Peserta Aksi 2 Desember Waspadai Provokator
A
A
A
JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Jazuli Juwaini mengingatkan semua pihak untuk menjaga situasi Ibukota agar tetap kondusif, khususnya menjelang aksi massa pada 2 Desember mendatang.
Jazuli juga mengingatkan agar para peserta aksi unjuk rasa mewaspadai kemungkinan adanya provokator yang dapat memperkeruh suasana.
Menurut dia, peserta aksi harus meyakinkan kepada publik bahwa aksi nanti adalah bagian dari unjuk rasa, bukan upaya makar."Kita semua berkepentingan untuk menjaga situasi yang aman dan kondusif karena itu jangan ada upaya adu domba dan memperkeruh suasana. Negara Kesatuan Republik Indonesia harus kita jaga agar tetap aman," tutur Jazuli di Jakarta, Juma (25/11).
Dia mengimbau kepada pihak-pihak yang akan melakukan aksi dan demonstrasi agar fokus terhadap penyampaian aspirasi dan dilakukan secara tertib, damai, dan waspada.
Termasuk mewaspadai jika ada yang membelokan pada tujuan-tujuan lain, apalagi makar. "Demonstrasi dalam negara demokrasi itu sah dan dilindungi konstitusi. Hanya saja tidak boleh anarkis. Tetap jaga ketertiban, kedamaian dan kenyamanan publik, dan terpenting jaga NKRI karena Indonesia milik kita bersama, Jakarta milik kita bersama," ungkap Jazuli.
Dia mengingatkan agar peserta aksi hati-hati terhadap penyusup yang punya agenda mengacaukan tujuan aksi dan memperkeruh suasana. "Tetap fokus pada penyampaian pendapat di muka umum secara damai sesuai tujuan awal yakni penegakan supremasi hukum terhadap tersangka penistaan agama. Jangan mau ditunggangi kepentingan pihak manapun," tuturnya.
Dia juga berharap siapapun yang ikut unjuk rasa wajib menjaga keamanan, ketertiban serta kebersihan lingkungan.
"Saya kira jika itu dilaksanakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari aksi demonstrasi. Tidak perlu ada kecurigaan yang berlebihan terhadap rencana aksi tersebut jika kita semua bertanggung jawab terhadap keutuhan, keamanan dan kenyamanan negeri yang kita cintai ini," tutur Jazuli.
Jazuli juga mengingatkan agar para peserta aksi unjuk rasa mewaspadai kemungkinan adanya provokator yang dapat memperkeruh suasana.
Menurut dia, peserta aksi harus meyakinkan kepada publik bahwa aksi nanti adalah bagian dari unjuk rasa, bukan upaya makar."Kita semua berkepentingan untuk menjaga situasi yang aman dan kondusif karena itu jangan ada upaya adu domba dan memperkeruh suasana. Negara Kesatuan Republik Indonesia harus kita jaga agar tetap aman," tutur Jazuli di Jakarta, Juma (25/11).
Dia mengimbau kepada pihak-pihak yang akan melakukan aksi dan demonstrasi agar fokus terhadap penyampaian aspirasi dan dilakukan secara tertib, damai, dan waspada.
Termasuk mewaspadai jika ada yang membelokan pada tujuan-tujuan lain, apalagi makar. "Demonstrasi dalam negara demokrasi itu sah dan dilindungi konstitusi. Hanya saja tidak boleh anarkis. Tetap jaga ketertiban, kedamaian dan kenyamanan publik, dan terpenting jaga NKRI karena Indonesia milik kita bersama, Jakarta milik kita bersama," ungkap Jazuli.
Dia mengingatkan agar peserta aksi hati-hati terhadap penyusup yang punya agenda mengacaukan tujuan aksi dan memperkeruh suasana. "Tetap fokus pada penyampaian pendapat di muka umum secara damai sesuai tujuan awal yakni penegakan supremasi hukum terhadap tersangka penistaan agama. Jangan mau ditunggangi kepentingan pihak manapun," tuturnya.
Dia juga berharap siapapun yang ikut unjuk rasa wajib menjaga keamanan, ketertiban serta kebersihan lingkungan.
"Saya kira jika itu dilaksanakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari aksi demonstrasi. Tidak perlu ada kecurigaan yang berlebihan terhadap rencana aksi tersebut jika kita semua bertanggung jawab terhadap keutuhan, keamanan dan kenyamanan negeri yang kita cintai ini," tutur Jazuli.
(dam)