PKPU Berangkatkan Tim Misi Kemanusiaan ke Myanmar
A
A
A
JAKARTA - South East Asia Humanitarian Committee (Seahum) bersama Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia menggelar konferensi pers dan pernyataan sikap ”Aliansi Kemanusiaan Indonesia Bersatu untuk Rohingya” di Jakarta Pusat, Rabu 23 November 2016.
Konferensi pers ini diikuti PKPU dan lebih dari 20 lembaga kemanusiaan yang ikut bergabung dalam Gerakan Membantu Rohingya. Lembaga yang ikut di antaranya Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Aksi Cepat Tanggap, SNH Advocacy Centre, Jakarta Amanah, Bulan Sabit Merah Indonesia Jakarta Raya, Yayasan Dana Sosial al-Falah, Baznas, Lazis Amaliah Astra, Yayasan Indonesia Tangguh, Inkosina Care, Baitul Maal Hidayatullah, FOZ wilayah DKI Jakarta, PAHAM Indonesia, Mandiri Amal Insani Foundation, Laznas BSM, dan Lazis Dewan Da’wah.
Menurut rilis yang dikeluarkan Human Rights Watch pada Senin 21 November 2016, tak kurang dari 1.250 rumah penduduk hancur semenjak konflik ini meledak pada 10 November 2016. Foto citra satelit dengan jelas menunjukkan 255 rumah hancur di desa Yae Khat Chaung Gwa Son, 265 rumah di Dar Gyi Zar, 220 rumah di Wa Peik, dan lain sebagainya.
”Perempuan dan anak-anak sangat rentan menjadi korban. Misi kemanusiaan untuk Rohingya perlu segera dilakukan oleh lembaga-lembaga kemanusiaan di Asia Tenggara,” kata Presiden Seahum drg Imam Rullyawan.
Seahum bersama Aliansi Lembaga Kemanusiaan dalam merespons perkembangan di Myanmar akan melakukan sejumlah langkah. Pertama Seahum bersama Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya akan melakukan penyampaian pendapat massal di depan kantor Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta pada hari Jumat, 25 November 2016.
Kedua Seahum bersama Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya akan melakukan misi Humanitarian Flotilla for Rohingya dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan dan kesehatan ke titik-titik konflik di negara Myanmar. Ketiga Seahum bersama Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya akan melakukan langkah-langkah advokasi dan aliansi dengan perbagai pihak seperti Pemerintah Indonesia, Sekretariat ASEAN, Asean Intergovernmental Committee for Human Rights (AICHR), UNHCR, IOM, ICRC, serta WFP.
Sebagai langkah nyata dari pernyataan sikap Seahum bersama Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia ini, PKPU memberangkatkan dua orang untuk menjalankan misi kemanusiaan ke Myanmar. Tim tersebut diberangkatkan pada Rabu 23 November 2016 malam.
PKPU sebagai lembaga kemanusiaan berkomitmen untuk terus melakukan misi kemanusiaan ke daerah-daerah yang membutuhkan, termasuk Rohingya. Sejak 2012, pada fase konflik pertama, PKPU telah menyalurkan berbagai bantuan kemanusiaan kepada penduduk Rohingya di Kota Sittwe Provinsi Rakhine. PKPU telah membangun 55 rumah, barak pengungsian untuk 550 keluarga (4.800 orang), 220 fasilitas air bersih, sumur, jamban, dan pemberian peralatan rumah tangga. Dalam kurun 4 tahun PKPU telah mendistribusikan paket makanan untuk lebih dari 15.000 keluarga di Rakhine dan 4 negara bagian lainnya, termasuk distibusi pakaian untuk 1.400 keluarga laki-laki perempuan, anak-anak, dan bayi.
”PKPU juga menyalurkan bantuan berupa 2 unit gedung sekolah beserta fasilitas, insentif guru, dan penyediaan seragam siswa di bawah Departemen Pendidikan, penyediaan klinik untuk layanan kesehatan di pengungsian Sitwe sejak 2014 sampai saat ini,” ujar President Direktur PKPU Agung Notowiguno.
PKPU akan terus meng-update informasi mengenai penyaluran bantuan kemanusiaan ke Rohingya di situs resminya di www.pkpu.org. (Putri/PKPU)
Konferensi pers ini diikuti PKPU dan lebih dari 20 lembaga kemanusiaan yang ikut bergabung dalam Gerakan Membantu Rohingya. Lembaga yang ikut di antaranya Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, Aksi Cepat Tanggap, SNH Advocacy Centre, Jakarta Amanah, Bulan Sabit Merah Indonesia Jakarta Raya, Yayasan Dana Sosial al-Falah, Baznas, Lazis Amaliah Astra, Yayasan Indonesia Tangguh, Inkosina Care, Baitul Maal Hidayatullah, FOZ wilayah DKI Jakarta, PAHAM Indonesia, Mandiri Amal Insani Foundation, Laznas BSM, dan Lazis Dewan Da’wah.
Menurut rilis yang dikeluarkan Human Rights Watch pada Senin 21 November 2016, tak kurang dari 1.250 rumah penduduk hancur semenjak konflik ini meledak pada 10 November 2016. Foto citra satelit dengan jelas menunjukkan 255 rumah hancur di desa Yae Khat Chaung Gwa Son, 265 rumah di Dar Gyi Zar, 220 rumah di Wa Peik, dan lain sebagainya.
”Perempuan dan anak-anak sangat rentan menjadi korban. Misi kemanusiaan untuk Rohingya perlu segera dilakukan oleh lembaga-lembaga kemanusiaan di Asia Tenggara,” kata Presiden Seahum drg Imam Rullyawan.
Seahum bersama Aliansi Lembaga Kemanusiaan dalam merespons perkembangan di Myanmar akan melakukan sejumlah langkah. Pertama Seahum bersama Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya akan melakukan penyampaian pendapat massal di depan kantor Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta pada hari Jumat, 25 November 2016.
Kedua Seahum bersama Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya akan melakukan misi Humanitarian Flotilla for Rohingya dengan mengirimkan bantuan kemanusiaan dan kesehatan ke titik-titik konflik di negara Myanmar. Ketiga Seahum bersama Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia untuk Rohingya akan melakukan langkah-langkah advokasi dan aliansi dengan perbagai pihak seperti Pemerintah Indonesia, Sekretariat ASEAN, Asean Intergovernmental Committee for Human Rights (AICHR), UNHCR, IOM, ICRC, serta WFP.
Sebagai langkah nyata dari pernyataan sikap Seahum bersama Aliansi Lembaga Kemanusiaan Indonesia ini, PKPU memberangkatkan dua orang untuk menjalankan misi kemanusiaan ke Myanmar. Tim tersebut diberangkatkan pada Rabu 23 November 2016 malam.
PKPU sebagai lembaga kemanusiaan berkomitmen untuk terus melakukan misi kemanusiaan ke daerah-daerah yang membutuhkan, termasuk Rohingya. Sejak 2012, pada fase konflik pertama, PKPU telah menyalurkan berbagai bantuan kemanusiaan kepada penduduk Rohingya di Kota Sittwe Provinsi Rakhine. PKPU telah membangun 55 rumah, barak pengungsian untuk 550 keluarga (4.800 orang), 220 fasilitas air bersih, sumur, jamban, dan pemberian peralatan rumah tangga. Dalam kurun 4 tahun PKPU telah mendistribusikan paket makanan untuk lebih dari 15.000 keluarga di Rakhine dan 4 negara bagian lainnya, termasuk distibusi pakaian untuk 1.400 keluarga laki-laki perempuan, anak-anak, dan bayi.
”PKPU juga menyalurkan bantuan berupa 2 unit gedung sekolah beserta fasilitas, insentif guru, dan penyediaan seragam siswa di bawah Departemen Pendidikan, penyediaan klinik untuk layanan kesehatan di pengungsian Sitwe sejak 2014 sampai saat ini,” ujar President Direktur PKPU Agung Notowiguno.
PKPU akan terus meng-update informasi mengenai penyaluran bantuan kemanusiaan ke Rohingya di situs resminya di www.pkpu.org. (Putri/PKPU)
(poe)