Pemerintah Tingkatkan Inovasi dan Produksi Alat Kesehatan

Jum'at, 18 November 2016 - 14:52 WIB
Pemerintah Tingkatkan Inovasi dan Produksi Alat Kesehatan
Pemerintah Tingkatkan Inovasi dan Produksi Alat Kesehatan
A A A
JAKARTA - Pertumbuhan industri alat kesehatan (alkes) produksi dalam negeri tahun ini menunjukkan peningkatan. Tahun ini industri alkes meningkat dari 193 menjadi 211 industri. Jenis alkes juga meningkat dari 255 menjadi 261 jenis alkes.

Maka itu, pemerintah sudah menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai upaya untuk memberikan layanan kesehatan yang baik, terutama bagi masyarakat miskin. Artinya, pelayanan kesehatan pada masyarakat miskin dapat dijalankan dengan baik sehingga tidak membebani kehidupan mereka.

"Baru-baru ini pemerintah bersama 20 kementerian dan lembaga juga meluncurkan program gerakan masyarakat sehat," ujar Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani ketika membuka Pameran Pembangunan Kesehatan dan Produksi Alat Kesehatan dalam Negeri Tahun 2016 di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (18/11/2016).

Dia mengatakan, inovasi dan produksi alat kesehatan dalam negeri terus dilakukan pemerintah bersama para stakeholders. Apalagi, kata dia hingga kini pemanfaatan alat maupun obat kesehatan hampir 90 persen merupakan produk luar negeri.

Menurutnya, sekarang produk alat kesehatan impor yang beredar mencapai 90 persen. Dia menambahkan, untuk menghentikan ketergantungan impor dari negara lain, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersinergi mendorong industri untuk memproduksi alat-alat kesehatan yang lebih inovatif. (Baca: Menko PMK Canangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)

Pemerintah juga telah memberikan perhatian khusus terkait industri farmasi dan alat kesehatan dengan mengeluarkan Inpres No.6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. "Alangkah indahnya jika pelayanan kesehatan menggunakan produksi dalam negeri. Apalagi sebenarnya kita sudah bisa inovatif dan bisa produksi sendiri," ucapnya.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9661 seconds (0.1#10.140)