Pahlawan untuk Indonesia 2016 Jadi Sumber Inspirasi
A
A
A
JAKARTA - Program Pahlawan untuk Indonesia yang rutin digelar MNC Group dinilai menjadi sumber inspirasi. Pasalnya, program ini menghadirkan sosok yang dapat menjadi contoh bagi masyarakat Indonesia.
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) menilai, program ini sangat baik karena memberikan apresiasi bagi orang yang berprestasi dan bermanfaat bagi sekitar.
“Saya rasa ini baik sekali. Mereka berbuat sesuatu untuk lingkungannya dan bukan untuk dirinya,” ujarnya di MNC Tower, Jakarta, Selasa (8/11/2016).
HT mengatakan, Pahlawan untuk Indonesia dapat memberikan motivasi kepada masyarakat Indonesia. Di tengah kondisi ekonomi dan politik seperti saat ini, masih ada orang-orang yang memikirkan orang lain.
“Kita boleh memikirkan diri kita, tapi bersamaan juga bermanfaat yang lain. Kalau di Indonesia banyak masyarakat yang seperti itu pasti Indonesia akan lebih baik,” kata HT.
HT yang juga merupakan juri kehormatan mengatakan, apa yang dilakukan kandidat Pahlawan untuk Indonesia menunjukkan adanya komitmen. Di mana meski ada keterbatasan, tapi tetap berbuat baik bagi orang lain.
“Saya rasa itu dari niat. Kalau niatnya ada mau berbuat baik untuk orang lain gampang saja. Tidak akan ada halangan. Kalau tidak bisa itu hanya alasan,” ujarnya
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD yang juga Juri Kehormatan mengatakan, Pahlawan untuk Indonesia merupakan pahlawan sesungguhnya. Menurutnya, kandidat ini bekerja tanpa pamrih, mengutamakan kepentingan masyarakat dan bentuk cinta tanah air.
“Saya bilang pahlawan sejati itu bekerja tanpa pamrih untuk bangsa dan negaranya. Mereka tidak berpikir sertifikat dan dilantik sebagai pahlawan. Itu saja sebenarnya,” kata Mahfud MD.
Mahfud menjelaskan, Indonesia begitu banyak memiliki orang-orang yang berdedikasi. Menurutnya hal ini dapat membuat Indonesia semakin kuat. Tinggal bagaimana mengelolanya secara lebih bijak.
“Pemimpin di level apapun harus tahu bahwa orang-orang itu ada. Sebagai denyut kehidupan masyarakat kita,” ungkapnya.
Dia pun mengapresiasi MNC Group yang rutin setiap tahun menyelenggarakan acara penghargaan ini. Mahfud berharap, hal ini dapat menginspirasi pahlawan tanpa pamrih.
“Ini lebih natural kalau dibaca riwayatnya kan lebih mengharukan dan menyentuh pengabdian mereka. Mudah-mudahan menginspirasi,” katanya.
Sementara juri eksternal yang juga Rektor Universitas Paramadina Firmanzah mengaku, bahwa persaingan dalam kegiatan ini cukup ketat. Seperti diketahui, sembilan finalis Pahlawan untuk Indonesia merupakan hasil penyaringan dari 170-an kandidat.
“Sangat ketat kita memang mencari sosok yang luar biasa dan inspiring,” ujarnya.
Firmanzah mengatakan, orang-orang yang terpilih menjadi terpilih merupakan sosok yang melakukan banyak hal secara riil. Tidak saja untuk dirinya ataupun keluarga, tapi untuk masyarakat. “Kemudian juga apa yang dilakukan memiliki aspek inovasi,” paparnya.
Tidak hanya itu mereka dinilai tidak berkeluh kesah terkait tantangan dan persoalan yang dihadapi. Malahan justru itu memacu untuk berkarya lebih baik lagi menyelesaikan persoalan di masyarakat.
“Jadi bila mana kita menemukan orang-orang yang melakukan inovasi dan perubahan sosial melibatkan komunikasi dan aspek kelembagaan itu yang dibutuhkan Indonesia,” tuturnya.
CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) menilai, program ini sangat baik karena memberikan apresiasi bagi orang yang berprestasi dan bermanfaat bagi sekitar.
“Saya rasa ini baik sekali. Mereka berbuat sesuatu untuk lingkungannya dan bukan untuk dirinya,” ujarnya di MNC Tower, Jakarta, Selasa (8/11/2016).
HT mengatakan, Pahlawan untuk Indonesia dapat memberikan motivasi kepada masyarakat Indonesia. Di tengah kondisi ekonomi dan politik seperti saat ini, masih ada orang-orang yang memikirkan orang lain.
“Kita boleh memikirkan diri kita, tapi bersamaan juga bermanfaat yang lain. Kalau di Indonesia banyak masyarakat yang seperti itu pasti Indonesia akan lebih baik,” kata HT.
HT yang juga merupakan juri kehormatan mengatakan, apa yang dilakukan kandidat Pahlawan untuk Indonesia menunjukkan adanya komitmen. Di mana meski ada keterbatasan, tapi tetap berbuat baik bagi orang lain.
“Saya rasa itu dari niat. Kalau niatnya ada mau berbuat baik untuk orang lain gampang saja. Tidak akan ada halangan. Kalau tidak bisa itu hanya alasan,” ujarnya
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD yang juga Juri Kehormatan mengatakan, Pahlawan untuk Indonesia merupakan pahlawan sesungguhnya. Menurutnya, kandidat ini bekerja tanpa pamrih, mengutamakan kepentingan masyarakat dan bentuk cinta tanah air.
“Saya bilang pahlawan sejati itu bekerja tanpa pamrih untuk bangsa dan negaranya. Mereka tidak berpikir sertifikat dan dilantik sebagai pahlawan. Itu saja sebenarnya,” kata Mahfud MD.
Mahfud menjelaskan, Indonesia begitu banyak memiliki orang-orang yang berdedikasi. Menurutnya hal ini dapat membuat Indonesia semakin kuat. Tinggal bagaimana mengelolanya secara lebih bijak.
“Pemimpin di level apapun harus tahu bahwa orang-orang itu ada. Sebagai denyut kehidupan masyarakat kita,” ungkapnya.
Dia pun mengapresiasi MNC Group yang rutin setiap tahun menyelenggarakan acara penghargaan ini. Mahfud berharap, hal ini dapat menginspirasi pahlawan tanpa pamrih.
“Ini lebih natural kalau dibaca riwayatnya kan lebih mengharukan dan menyentuh pengabdian mereka. Mudah-mudahan menginspirasi,” katanya.
Sementara juri eksternal yang juga Rektor Universitas Paramadina Firmanzah mengaku, bahwa persaingan dalam kegiatan ini cukup ketat. Seperti diketahui, sembilan finalis Pahlawan untuk Indonesia merupakan hasil penyaringan dari 170-an kandidat.
“Sangat ketat kita memang mencari sosok yang luar biasa dan inspiring,” ujarnya.
Firmanzah mengatakan, orang-orang yang terpilih menjadi terpilih merupakan sosok yang melakukan banyak hal secara riil. Tidak saja untuk dirinya ataupun keluarga, tapi untuk masyarakat. “Kemudian juga apa yang dilakukan memiliki aspek inovasi,” paparnya.
Tidak hanya itu mereka dinilai tidak berkeluh kesah terkait tantangan dan persoalan yang dihadapi. Malahan justru itu memacu untuk berkarya lebih baik lagi menyelesaikan persoalan di masyarakat.
“Jadi bila mana kita menemukan orang-orang yang melakukan inovasi dan perubahan sosial melibatkan komunikasi dan aspek kelembagaan itu yang dibutuhkan Indonesia,” tuturnya.
(maf)