Hasmi Pencipta Komik Gundala Putra Petir Tutup Usia
A
A
A
YOGYAKARTA - Dunia seni tengah berduka. Komikus legendaris yang dikenal lewat karyanya Gundala Putra Petir, Harya Suraminata atau Hasmi, tutup usia. Hasmi meninggal pada usia 71 tahun di RS Bethesda, Yogyakarta, Minggu (6/11/2016) pukul 12.30 WIB.
Sebelum meninggal, almarhum menjalani perawatan operasi usus di RS Bethesda selama 10 hari akibat penyakit komplikasi yang menderanya. Maestro yang akrab disapa Mas Nemo ini diketahui memiliki riwayat diabetes, juga infeksi usus yang diakibatkan operasi usus buntu yang pecah 24 tahun silam.
Rencananya almarhum akan dikebumikan Senin siang 7 November di Makam Seniman Imogiri. Almarhum meninggalkan seorang istri yang bernama Mujiwati (45) dan dua orang anak masing-masing Ainun Anggitamukti (18) dan Bathari Sekar Dewangga (12).
Kepergian sang legendaris meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan koleganya. Ainun Anggitamukti, mengaku sangat kehilangan dengan kepergian sang ayah. Menurutnya, sang ayah kerap menjalani operasi karena ususnya lengket. “Ususnya lengket jadi harus dipotong. Dua tahun lalu juga sudah dioperasi,” ucapnya.
Dia mengaku tidak menyangka akan ditinggal pergi sang ayah. Apalagi, tidak ada tanda-tanda sang ayah akan meninggalkan keluarga untuk selamanya. Sebab. Malam sebelumnya, Hasmi terlihat membaik dan dapat berbicara dengan lancar.
“Kemarin, setelah menjemput ayah saya langsung ke rumah sakit. Tapi tempat tidur ayah sudah ditutup tirai. Saat itu ayah sedang diberikan penanganan karena kondisi kritis,” terangnya.
Kakak ipar Hasmi, Kawid Mujiharto, mangatakan pencipta Gundala Putra Petir dikenal dengan kesederhanaannya. Meski memiliki nama besar di dunia seni, komik, dan film, namun kehidupan bermasyarakatnya cukup baik.
Sayangnya, hingga akhir hayatnya, Hasmi masih belum memiliki rumah sendiri. ”Hasmi sekeluarga masih menetap di rumah kontrakan sampai saat ini,” kata Kawid. Dia menambahkan, batas seni HAsmi menurun pada dua anaknya. Bathari, anak kedua Hasmi, gemar menulis dan akting, sedangkan anak pertamanya Anggi menguasai gambar dan tari.
Hasmi menciptakan Gundala Putra petir pada 1969, dan sukses menjadi ikon. Komik ini bertahan menjadi bacaan anak muda sampai era 1990-an. Semasa hidupnya sudah ada sekitar 23 judul komik yang dibuat almarhum, namun karya yang paling mengakar dan paling dikenal masyarakat adalah Komik Gundala Putra Petir.
Sebelum meninggal, almarhum menjalani perawatan operasi usus di RS Bethesda selama 10 hari akibat penyakit komplikasi yang menderanya. Maestro yang akrab disapa Mas Nemo ini diketahui memiliki riwayat diabetes, juga infeksi usus yang diakibatkan operasi usus buntu yang pecah 24 tahun silam.
Rencananya almarhum akan dikebumikan Senin siang 7 November di Makam Seniman Imogiri. Almarhum meninggalkan seorang istri yang bernama Mujiwati (45) dan dua orang anak masing-masing Ainun Anggitamukti (18) dan Bathari Sekar Dewangga (12).
Kepergian sang legendaris meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan koleganya. Ainun Anggitamukti, mengaku sangat kehilangan dengan kepergian sang ayah. Menurutnya, sang ayah kerap menjalani operasi karena ususnya lengket. “Ususnya lengket jadi harus dipotong. Dua tahun lalu juga sudah dioperasi,” ucapnya.
Dia mengaku tidak menyangka akan ditinggal pergi sang ayah. Apalagi, tidak ada tanda-tanda sang ayah akan meninggalkan keluarga untuk selamanya. Sebab. Malam sebelumnya, Hasmi terlihat membaik dan dapat berbicara dengan lancar.
“Kemarin, setelah menjemput ayah saya langsung ke rumah sakit. Tapi tempat tidur ayah sudah ditutup tirai. Saat itu ayah sedang diberikan penanganan karena kondisi kritis,” terangnya.
Kakak ipar Hasmi, Kawid Mujiharto, mangatakan pencipta Gundala Putra Petir dikenal dengan kesederhanaannya. Meski memiliki nama besar di dunia seni, komik, dan film, namun kehidupan bermasyarakatnya cukup baik.
Sayangnya, hingga akhir hayatnya, Hasmi masih belum memiliki rumah sendiri. ”Hasmi sekeluarga masih menetap di rumah kontrakan sampai saat ini,” kata Kawid. Dia menambahkan, batas seni HAsmi menurun pada dua anaknya. Bathari, anak kedua Hasmi, gemar menulis dan akting, sedangkan anak pertamanya Anggi menguasai gambar dan tari.
Hasmi menciptakan Gundala Putra petir pada 1969, dan sukses menjadi ikon. Komik ini bertahan menjadi bacaan anak muda sampai era 1990-an. Semasa hidupnya sudah ada sekitar 23 judul komik yang dibuat almarhum, namun karya yang paling mengakar dan paling dikenal masyarakat adalah Komik Gundala Putra Petir.
(sms)