Demo 4 November, Waspadai Aksi Provokasi dan Penyusup

Jum'at, 04 November 2016 - 10:44 WIB
Demo 4 November, Waspadai Aksi Provokasi dan Penyusup
Demo 4 November, Waspadai Aksi Provokasi dan Penyusup
A A A
JAKARTA - Aksi demonstrasi besar-besaran hari ini diharapkan bisa tertib dan damai. Sejumlah kalangan mengingatkan peserta aksi mewaspadai penyusup, tidak mudah terprovokasi, dan bertindak anarkistis.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengharapkan masyarakat yang berunjuk rasa untuk tetap hati-hati dan saling menjaga sehingga tidak ada penyusup yang bisa memanfaatkan situasi. ”Karena apabila ada penyusupan, kalau ekonomi turun, (masyarakat) tidak kerja, nganggur, enggak ada penghasilan, rakyat susah sendiri,” kata JK seusai berdiskusi empat mata dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis 3 November 2016.

Wapres menambahkan, Indonesia menganut demokrasi yang baik. Karena itu, soal unjuk rasa merupakan hal biasa dan harus disikapi secara biasa juga.

”Di Istana tiada hari tanpa unjuk rasa, bedanya mungkin hanya jumlahnya. Tapi saya yakin, besok (hari ini) dilaksanakan hari Jumat, hari yang mulia. Masyarakat harus memaklumi hari ibadah,” ujarnya.

Wapres menegaskan, soal aspirasi dan tuntutan masyarakat, pemerintah pasti mendengarkan. Mengenai hal yang dipermasalahkan, yakni pernyataan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga melakukan penistaan Alquran, JK juga menegaskan bahwa prosesnya sedang berjalan.

Bahkan, kata dia, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian juga sudah menyampaikan akan kembali memeriksa Ahok. ”Jadi, bagi Presiden dan saya, ya dijalankan saja demokrasi yang baik, yang bersahabat, yang kalem,” ungkapnya.

Ketua MPR Zulkifli Hasan juga mengingatkan agar para pendemo tidak mudah terpancing provokasi dan mewaspadai adanya penyusup. Menurutnya, upaya mengawali dan mengakhiri demo dalam jumlah besar itu memang sulit dilakukan sehingga MPR berharap aparat kepolisian dan TNI sabar dan melakukan pendekatan persuasif agar tidak terjadi kericuhan yang tidak diinginkan.

”Demo itu hak konstitusional, kita hargai, dan diharapkan demonstran itu Pancasilais sehingga demonya berlangsung tertib, elegan, aman, dan damai serta tidak mengganggu ketenteraman dan ketertiban masyarakat. Kita berdoa kepada Allah SWT semoga semuanya berjalan lancar dan damai,” paparnya di Gedung MPR, Jakarta, Kamis 3 November 2016.
(poe)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7842 seconds (0.1#10.140)