Panglima TNI Teken Kerja Sama dengan Australia Hadapi Perang Cyber
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan semua pihak agar mewaspadai munculnya isu cyber sebagai ancaman non tradisional bagi negara baik pada tataran regional maupun global.Hal tersebut seperti disampaikan Gatot Nurmantyo pada Sidang ke-4 High Level Comitte (HLC) Australia-Indonesia (Ausindo) di Canberra, Australia, Selasa 25 Oktober 2016.Gatot mengatakan, ancaman perang cyber sudah nyata. Saat ini, tercatat sejumlah negara seperti Singapura telah terkena serangan cyber terhadap peralatan IT di sejumlah lembaga dan kementerian negara."Indonesia dan Australia perlu memberikan perhatian serius terhadap meluasnya bahaya cyber pada berbagai lini kehidupan," ujar Gatot melalui keterangan pers, Rabu (26/10/2016).Melalui forum HLC Ausindo, jenderal TNI bintang empat ini mengajak seluruh peserta sidang untuk mengevaluasi dan membahas langkah-langkah kerja sama yang lebih produktif.Gatot yakin, upaya kerja sama di bidang cyber bermanfaat bagi peningkatan kapasitas angkatan bersenjata, dan peningkatan keamanan perbatasan Indonesia-Australia serta di kawasan sekitarnya."Kerja sama ini juga untuk mempererat tingkatan kerja sama militer kedua negara,” imbuh Gatot.Forum ke-4 HLC Ausindo yang dilaksanakan di Australia telah menghasilkan kesepakatan di sejumlah bidang seperti, bidang intelijen, bidang operasi latihan, bidang pendidikan dan pelatihan serta bidang logistik. Kesepakatan di berbagai bidang ini diyakini Gatot mampu menjawab segala tantangan yang dihadapi Indonesia dan Australia.
(kri)