Kapolri Ingin Bikin Shock Pelaku Pungli
A
A
A
JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memerintahkan anak buahnya untuk memberantas semua praktik pungutan liar (pungli) di institusi kepolisian.
Langkah itu menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo yang ingin memberantas pungli di lembaga negara.
"Perintah Presiden, Polri memiliki kewenangan melakukan upaya hukum tentu saja pengungkapan bukan saja di luar tapi berusaha perbaiki di dalam," kata Tito di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Tito mengungkapkan belanja barang di kepolisian yang minim menjadi penyebab polisi melakukan pungli. "Belanja barang Polri kan hanya 20%, polsek dan polres memang kurang. Sambil memperbaiki itu, kita bikin shock therapy anggota-anggota," tutur Tito.
Dia menjelaskan apabila pelaku pungli langsung dikenakan tindak pidana dikhawatirkan akan terjadi demoraklisasi.
"Yang di instansi-instansi (lain) pun kita sebetulnya melakukan penegakan hukum untuk berikan shock therapy, seperti di Kementerian Perhubungan, itu masih banyak lagi yang lain, kita bikin shock therapy setelah itu kita serahkan ke instansi untuk memperbaiki sambil kita monitor," kata Tito.
Langkah itu menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo yang ingin memberantas pungli di lembaga negara.
"Perintah Presiden, Polri memiliki kewenangan melakukan upaya hukum tentu saja pengungkapan bukan saja di luar tapi berusaha perbaiki di dalam," kata Tito di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu (19/10/2016).
Tito mengungkapkan belanja barang di kepolisian yang minim menjadi penyebab polisi melakukan pungli. "Belanja barang Polri kan hanya 20%, polsek dan polres memang kurang. Sambil memperbaiki itu, kita bikin shock therapy anggota-anggota," tutur Tito.
Dia menjelaskan apabila pelaku pungli langsung dikenakan tindak pidana dikhawatirkan akan terjadi demoraklisasi.
"Yang di instansi-instansi (lain) pun kita sebetulnya melakukan penegakan hukum untuk berikan shock therapy, seperti di Kementerian Perhubungan, itu masih banyak lagi yang lain, kita bikin shock therapy setelah itu kita serahkan ke instansi untuk memperbaiki sambil kita monitor," kata Tito.
(dam)