Raja Bhumibol Wafat, DPR Ingin Hubungan RI-Thailand Tetap Baik
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan turut belasungkawa atas meninggalnya Raja Thailand Bhumibol Adulyadej.
Taufik mengenal sosok Bhumibol sebagai raja yang merakyat, hidup sederhana dengan kepribadian bersahaja, sehingga sang raja dicintai rakyatnya.
Raufik menuturkan, selama 70 tahun memimpin kerajaan Thailand sejak naik tahta pada 9 Juni 1946, sudah banyak peristiwa politik yang dialami Raja Bhumibol.
Termasuk peristiwa kudeta militer yang terjadi sebanyak 17 kali di Thailand. "Yang paling saya ingat adalah kudeta terhadap PM Thaksin Shinawatra (2006) dan PM Yingluck Shinawatra (2014)," kata Taufik saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (14/10/2016).
Namun demikian lanjut Taufik, karena ketokohannya yang dihormati oleh rakyat, Raja Bhumibol mampu menyatukan kembali kekuatan politik negaranya.
Atas dasar itulah, sang raja dijadikan sebagai Bapak Bangsa Thailand yang posisinya di atas kekuatan politik.
Baca juga: Raja Thailand Tutup Usia
Hingga usia 88 tahun, Raja Bhumibol Adulyadej merupakan raja yang paling lama memimpin sebuah kerajaan di dunia.
Beberapa tahun terakhir, kondisi kesehatan Bhumibol terus menurun. Namun semangat untuk menjaga rakyat, bangsa dan negara tetap bergelora hingga akhir hayatnya.
"Semangat itu yang harus kita contoh dan tauladani," imbuh Taufik.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini berharap, pengganti Raja Bhumibol dapat melanjutkan cara dan gaya kepemimpinannya sebagai Raja Thailand.
"Menjaga rakyat, bangsa dan negara Thailand, serta menjaga hubungan bilateral dan multilateral dengan negara, khususnya Indonesia," tandas Taufik.
Taufik mengenal sosok Bhumibol sebagai raja yang merakyat, hidup sederhana dengan kepribadian bersahaja, sehingga sang raja dicintai rakyatnya.
Raufik menuturkan, selama 70 tahun memimpin kerajaan Thailand sejak naik tahta pada 9 Juni 1946, sudah banyak peristiwa politik yang dialami Raja Bhumibol.
Termasuk peristiwa kudeta militer yang terjadi sebanyak 17 kali di Thailand. "Yang paling saya ingat adalah kudeta terhadap PM Thaksin Shinawatra (2006) dan PM Yingluck Shinawatra (2014)," kata Taufik saat dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (14/10/2016).
Namun demikian lanjut Taufik, karena ketokohannya yang dihormati oleh rakyat, Raja Bhumibol mampu menyatukan kembali kekuatan politik negaranya.
Atas dasar itulah, sang raja dijadikan sebagai Bapak Bangsa Thailand yang posisinya di atas kekuatan politik.
Baca juga: Raja Thailand Tutup Usia
Hingga usia 88 tahun, Raja Bhumibol Adulyadej merupakan raja yang paling lama memimpin sebuah kerajaan di dunia.
Beberapa tahun terakhir, kondisi kesehatan Bhumibol terus menurun. Namun semangat untuk menjaga rakyat, bangsa dan negara tetap bergelora hingga akhir hayatnya.
"Semangat itu yang harus kita contoh dan tauladani," imbuh Taufik.
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini berharap, pengganti Raja Bhumibol dapat melanjutkan cara dan gaya kepemimpinannya sebagai Raja Thailand.
"Menjaga rakyat, bangsa dan negara Thailand, serta menjaga hubungan bilateral dan multilateral dengan negara, khususnya Indonesia," tandas Taufik.
(maf)