Sekolah Partai PDIP, Megawati Ingatkan Kepala Daerah Tidak Korupsi

Rabu, 07 September 2016 - 00:33 WIB
Sekolah Partai PDIP,...
Sekolah Partai PDIP, Megawati Ingatkan Kepala Daerah Tidak Korupsi
A A A
DEPOK - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri membuka sekolah partai untuk kepala daerah dan wakil kepala daerah dalam pilkada serentak tahun 2017 angkatan kedua, di Wisma Kinasih, Tapos, Depok.

Sekolah yang mengambil tema "Berjuang Untuk Kesejaterahan Rakyat" ini dimaksudkan sebagai pembekalan bagi para kader PDIP yang akan maju menjadi calon pemimpin daerah pada perhelatan pesta demokrasi tahun 2017.

Pada pembukaan, terlihat sejumlah kepala daerah datang. Antara lain Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Banten Rano Karno, serta Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Pada kesempatan tersebut, Mega memberikan banyak petuah pada para kadernya yang akan maju menjadi pemimpin daerah. Mega mengingatkan para calon kepala daerah itu agar tidak korupsi setelah memimpin dan memegang aturan partai.

Mega juga berpesan agar mereka tidak melupakan visi dan misi partai yang telah lama dibangunnya itu. "Pemimpin itu tidak boleh lupa akar dari mana mereka datang," ucapnya mengingatkan, Selasa (6/9/2016).

Presiden kelima Republik Indonesia itu berharap, para pemimpin daerah yang mengikuti sekolah bisa terus sejalan dengan arah politik partai. Hal itu mengacu pada seringnya kepala daerah lupa dengan partai setelah memimpin.

"Saya pikir-pikir kenapa saya harus sekolahkan, karena setelah dipilih baik-baik dan susah-susah untuk menghasilkan yang terpilih dan menang, tapi kalau sudah di halaman saudara suka lupa misinya sebenarnya apa toh," ingatnya.

Ditegaskan bahwa pemimpin harus bisa memahami aturan yang ada. Sehingga bisa membedakan mana yang boleh dan mana yang tidak. Mega mengingatkan, seorang pemimpin harus patuh dan tidak boleh menyalahi aturan yang ada.

"Pemimpin tak boleh salahi aturan. Jangan korupsi," tegasnya.

Dia berkali-kali mengingatkan agar para kader PDIP tidak melenceng dari aturan yang telah digariskan partai. Sehingga apa yang dicita-citakan oleh partai dapat terwujud. Apalagi, PDIP dibangun dengan perjuangan yang beray.

"PDIP dibuat sebagai alat politik dan alat perjuangan untuk mencapai cita-cita reformasi. Cita-cita saya seperti itu. Jadi pikir-pikir lagi deh kalau mau masuk PDIP. Kalau tidak bisa ikut aturan, lebih baik mundur," ucapnya mengingatkan.

Sementara itu, Kepala Sekolah Partai Komarudin Watubun mengatakan, dalam sekolah partai materi yang akan diberikan antara lain adalah tentang kepancasilaan, dan strategi pemenangan pemilihan.

"Materi yang kita berikan mengeni kebijakan program daerah prorakyat, ideologi Pancasila 1 Juni, dan visi misi berdasaarkan arah perjuangna partai," kata Komarudin.

Selama dalam mengikuti sekolah partai, para calon kepala daerah dilarang menggunakan ponsel selama materi diberikan. "Mereka hanya boleh memakai ponsel ketika jam makan, dan setelah materi selesai," tandasnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1240 seconds (0.1#10.140)