KPK Siap Jadi Partner KPU-Bawaslu Awasi Politik Uang di Pilkada
A
A
A
JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo menilai, pendirian aplikasi rumah pintar pemilu sebagai zona integritas oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) idealnya membuat pilkada semakin berkualitas dan bersih dari politikuang.
Namun, faktanya kualitas tersebut masih kurang menggaransi perilaku 'politik uang' yang kerap mewarnai pergantian kepemimpinan di daerah.
"Yang sedang saya pikirkan di pemilu banyaknya money politic, tapi tindakan kita belum betul-betul menyentuh masalah," ujar Agus di Gedung KPU, Jakarta, Senin (5/9/2016).
Untuk mengurangi praktik politik uang dalam pilkada dan pemilu, Agus sepakat dibutuhkan akses pelibatan masyarakat seluas-luasnya. Sehingga, praktik tersebut bisa ditindaklanjuti bukan saja oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan lembaga terkait lainnya, melainkan juga KPK.
Agus mengaku, pihaknya siap menjadi partner KPU untuk menangkal terjadinya praktik politik uang dalam pemilu. "Kami juga tekankan bahwa sebagaimana kita saksikan dengan data tadi, betapa penting calon kredibel akan lebih baik," ungkapnya.
Namun, faktanya kualitas tersebut masih kurang menggaransi perilaku 'politik uang' yang kerap mewarnai pergantian kepemimpinan di daerah.
"Yang sedang saya pikirkan di pemilu banyaknya money politic, tapi tindakan kita belum betul-betul menyentuh masalah," ujar Agus di Gedung KPU, Jakarta, Senin (5/9/2016).
Untuk mengurangi praktik politik uang dalam pilkada dan pemilu, Agus sepakat dibutuhkan akses pelibatan masyarakat seluas-luasnya. Sehingga, praktik tersebut bisa ditindaklanjuti bukan saja oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan lembaga terkait lainnya, melainkan juga KPK.
Agus mengaku, pihaknya siap menjadi partner KPU untuk menangkal terjadinya praktik politik uang dalam pemilu. "Kami juga tekankan bahwa sebagaimana kita saksikan dengan data tadi, betapa penting calon kredibel akan lebih baik," ungkapnya.
(kri)