Rawan Radikalisme, Tiga Daerah Jadi Fokus Program Bela Negara
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) memasukan tiga daerah sebagai fokus program Bela Negara. Ketiga daerah tersebut dinilai rawan penyebaran paham radikalisme.
"Jelas kita tahu di mana radikalisme jalannya Nusa Tenggara Timur (NTT), Poso, dan menyebar ke daerah lain Lampung, itu perlu diwaspadai," ujar Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat menggelar Rakor Kader Pembina Bela Negara bersama dengan gubernur dan rektor di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Menurut Ryamizard, berdasarkan survei, sebanyak 96% masyarakat Indonesia tidak menyukai radikalisme. Sementara sisanya sekitar 4% belum memahami soal paham radikalisme.
"Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta orang, maka 4% itu sekitar 10 juta. Banyak itu, jangan sampai terpengaruh maka dari itulah perlunya Bela Negara," tuturnya.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini berharap, program Bela Negara akan mampu memperkokoh bangsa Indonesia. Menurut dia, program tersebut adalah modal sosial untuk membuat bangsa semakin kuat.
"Nanti kita bina anak jalanan, preman dan sebagainya, jangan dibiarkan begitu saja mereka," ucapnya.
"Jelas kita tahu di mana radikalisme jalannya Nusa Tenggara Timur (NTT), Poso, dan menyebar ke daerah lain Lampung, itu perlu diwaspadai," ujar Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat menggelar Rakor Kader Pembina Bela Negara bersama dengan gubernur dan rektor di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (25/8/2016).
Menurut Ryamizard, berdasarkan survei, sebanyak 96% masyarakat Indonesia tidak menyukai radikalisme. Sementara sisanya sekitar 4% belum memahami soal paham radikalisme.
"Dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta orang, maka 4% itu sekitar 10 juta. Banyak itu, jangan sampai terpengaruh maka dari itulah perlunya Bela Negara," tuturnya.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini berharap, program Bela Negara akan mampu memperkokoh bangsa Indonesia. Menurut dia, program tersebut adalah modal sosial untuk membuat bangsa semakin kuat.
"Nanti kita bina anak jalanan, preman dan sebagainya, jangan dibiarkan begitu saja mereka," ucapnya.
(dam)