Karier Muhadjir Effendy, Akademisi Hingga Aktivis Mahasiswa dan Media
A
A
A
JAKARTA - Muhadjir Effendy salah satu nama yang masuk dalam anggota kabinet Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dalam reshuffle kebinet jilid II. Banyak kalangan sebelumnya tidak menduga nama Muhadjir Effendy bakal masuk jajaran kabinet Jokowi dengan sisa masa bakti 2014-2016.
Bukan anggota partai maupun orang dekat politikus menjadi salah satu faktor banyak kalangan tidak menduga nama Muhadjir Effendy dipercaya sebagai Menteri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menggantikan Anies Baswedan.
Muhadjir berdasarkan rekam jejaknya lebih dikenal sebagai sosok akademis dan aktivis. Banyak pengalaman yang ditorehkan di bidang akademik, organisasi maupun media.
Pria kelahiran Madiun 29 Juli 1956 ini mengawali aktivitas pendidikannya di Madiun dan Malang. Pendidikan SD hingga Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) di daerah Madiun, Jawa Timur. Kemudiandia melanjutkan pendidikan tingginya di kawasan Malang dengan menamatkan S-2, Magister Adminsitrasi Publik (MAP), UGM, tamat 1996 dan terakhir meraih gelar Doktor, UNAIR.
Muhadjir Effendy, usai menyelesaikan pendidikannya dia konsisten berkarier di bidang yang sama. Karirnya dimulai sebagai dosen tetap IKIP Malang (sekarang Universitas Negeri Malang tahun 1986.
Dia kemudian menjadi Pembantu Rektor III/bidang kemahasiswaan, Universitas Muhammadiyah Malang, tahun 1984-1996 dan menjadi Pembantu Rektor I/bidang akademik, Universitas Muhammadiyah Malang, 1996-2000. Karirnya di dunia pendidikan terus melesat dengan menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, 2000- 2004 dan 2004-2008.
Dia juga sempat menapaki karir di dunia media berawal sebagai wartawan Mingguan Mahasiswa, Surabaya, tahun 1978 hingga menjadi pendiri dan redaksi surat kabar Universitas Muhammadiyah Malang BESTARI, 1986. Selanjutnya dia menjadi penulis artikel lepas di beberapa media massa.
Beberapa hasil karya akademiknya dengan menerbitkan beberapa buku berjudul:
- Pedagogi Kemanusiaan: sebuah refleksi multidimensional
- Masyarakat Equilibrium: meniti perubahan dalam bingkai keseimbangan
- Dunia Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan
Sementara karir organisasi yang pernah digeluti beberapa diantaranya, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang, tahun 1980, dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Jawa Timur tahun 2005-2010. (Baca: Ini Wajah Baru Kabinet Kerja Hasil Reshuffle Jilid II)
Karir organisasi lainnya yang pernah digelutinya sebagai Ketua Bidang Pendidikan KNPI Kodya Malang tahun 1978-1983. Ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) daerah Malang tahun 1978, dan anggota Tapak Suci Putra Muhammadiyah tahun 1975-1980
Bukan anggota partai maupun orang dekat politikus menjadi salah satu faktor banyak kalangan tidak menduga nama Muhadjir Effendy dipercaya sebagai Menteri Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) menggantikan Anies Baswedan.
Muhadjir berdasarkan rekam jejaknya lebih dikenal sebagai sosok akademis dan aktivis. Banyak pengalaman yang ditorehkan di bidang akademik, organisasi maupun media.
Pria kelahiran Madiun 29 Juli 1956 ini mengawali aktivitas pendidikannya di Madiun dan Malang. Pendidikan SD hingga Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) di daerah Madiun, Jawa Timur. Kemudiandia melanjutkan pendidikan tingginya di kawasan Malang dengan menamatkan S-2, Magister Adminsitrasi Publik (MAP), UGM, tamat 1996 dan terakhir meraih gelar Doktor, UNAIR.
Muhadjir Effendy, usai menyelesaikan pendidikannya dia konsisten berkarier di bidang yang sama. Karirnya dimulai sebagai dosen tetap IKIP Malang (sekarang Universitas Negeri Malang tahun 1986.
Dia kemudian menjadi Pembantu Rektor III/bidang kemahasiswaan, Universitas Muhammadiyah Malang, tahun 1984-1996 dan menjadi Pembantu Rektor I/bidang akademik, Universitas Muhammadiyah Malang, 1996-2000. Karirnya di dunia pendidikan terus melesat dengan menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, 2000- 2004 dan 2004-2008.
Dia juga sempat menapaki karir di dunia media berawal sebagai wartawan Mingguan Mahasiswa, Surabaya, tahun 1978 hingga menjadi pendiri dan redaksi surat kabar Universitas Muhammadiyah Malang BESTARI, 1986. Selanjutnya dia menjadi penulis artikel lepas di beberapa media massa.
Beberapa hasil karya akademiknya dengan menerbitkan beberapa buku berjudul:
- Pedagogi Kemanusiaan: sebuah refleksi multidimensional
- Masyarakat Equilibrium: meniti perubahan dalam bingkai keseimbangan
- Dunia Perguruan Tinggi dan Kemahasiswaan
Sementara karir organisasi yang pernah digeluti beberapa diantaranya, Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Malang, tahun 1980, dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah, Jawa Timur tahun 2005-2010. (Baca: Ini Wajah Baru Kabinet Kerja Hasil Reshuffle Jilid II)
Karir organisasi lainnya yang pernah digelutinya sebagai Ketua Bidang Pendidikan KNPI Kodya Malang tahun 1978-1983. Ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) daerah Malang tahun 1978, dan anggota Tapak Suci Putra Muhammadiyah tahun 1975-1980
(kur)