TNI-Polri Kian Semangat Buru Anggota Kelompok Santoso

JAKARTA - Operasi perburuan TNI-Polri terhadap kelompok Santoso di hutan di wilayah Poso, Sulawesi Tengah bukan sesuatu yang mudah.

Apalagi jika perburuan itu dilakukan ketika cuaca sedang tidak bersahabat, seperti ketika hujan deras. Dalam tayangan video amatir dari Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala 2016, terlihat medan perburuan kelompok Santoso sangat berat, yakni di hutan pegunungan.

Hutan pegunungan yang menjadi wilayah Operasi Tinombala, meliputi tujuh kecamatan di Poso, yakni Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso Pesisir, Poso Pesisir Selatan, Lore Utara, Lore Timur, Lore Tengah dan Lore Peore. (Baca juga: Teroris Santoso Dihabisi, ISIS Serukan Balas Dendam)

Lokasi tersebut di antaranya berbatasan dengan dua kabupaten, yakni Parigi Moutong dan Kabupaten Sigi. Sejak Operasi Camar Maleo 1,2, 3 dan 4 bahkan hingga Tinombala 2016 yang melibatkan ribuan personel gabungan TNI-Polri.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulawesi Tengah, AKBP Hari Suprapto mengatakan, kematian Muchtar dan Santoso, serta tertangkapnya Jumiatun Muslim, istri kedua Santoso semakin melemahkan kelompok teroris itu yang kini tinggal berjumlah 18 orang.

"Moril pasukan dalam kondisi semangat tinggi untuk melanjutkan operasi pencarian anggota kelompok tersebut," kata Hari, Senin (25/7/2016).

Seperti diketahui, Satgas Tinombala berhasil menembak pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Santoso dan anggotanyta, Muchtar. Keduanya tewas dalam baku tembak di hutan wilayah Tambarana, Poso.