TNI Diminta Dilibatkan Dalam Penanggulangan Terorisme
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Golkar M Misbakhun berpendapat bahwa terorisme bukan semata persoalan gangguan keamanan dan ketertiban umum, namun juga persoalan gangguan keamanan dan kedaulatan negara. Untuk itu, keterlibatan seluruh unsur kekuatan negara untuk mengatasi masalah terorisme termasuk Tentara Nasional Indonesia (TNI).
“Apa yang sudah dilakukan oleh Densus 88, unit penanggulangan terorisme Kepolisian Republik Indonesia sudah sangat baik. Mereka bisa mendeteksi jaringan terorisme di Indonesia dan kaitannya dengan jaringan sel-sel terorisme internasional dengan berbagai kepentingannya,” kata Misbakhun di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/07/2016).
Anggota Komisi II ini menuturkan, bahwa terorisme ini semakin meluas. Dan bila jaringan terorisme internasional dan jaringan mereka yang sudah melewati batas negara, maka membutuhkan sebuah upaya yang sungguh-sungguh, serius dan lebih nyata mengenai penanggulangan terorisme tersebut.
Pemerintah juga harus mempersiapkan mulai dari preemptive action sampai kepada operasi pemberantasan terorisme. Pada upaya tersebut, lanjutnya, peran TNI sangat diperlukan untuk dilibatkan dalam upaya penanggulangan terorisme yang sudah makin kuat gangguannya pada keamanan, ketertiban umum dan kedaulatan Negara.
“Dengan kemampuan personel TNI yang terlatih dengan baik. Ada unit khusus yang mempunyai kualifikasi kemampuan tempur yang terlatih secara khusus, maka dilibatkannya TNI dalam penanggulangan terorisme diharapkan akan memperkuat peran negara dalam upaya penanggulanggan ancaman terorisme yang kelihatannya makin nyata mengganggu keamanan, ketertiban umum dan kedaulatan negara,” terangnya.
Lebih lanjut, dijelaskannya, keterlibatan TNI pada operasi pemberantasan terorisme juga akan membangun kepercayaan masyarakat luas bahwa negara memang bersungguh-sungguh dalam upaya penanggulangan ancaman terorisme. Yang saat ini dirasakan sebagai ancaman yang paling serius terhadap keamanan, ketertiban umum dan kedaulatan negara.
“TNI yang bersatu padu dengan unsur kekuatan unit kepolisian seperti Densus 88 akan bukti keseriusan operasi penanggulangan terorisme di Indonesia,” pungkas dia.
“Apa yang sudah dilakukan oleh Densus 88, unit penanggulangan terorisme Kepolisian Republik Indonesia sudah sangat baik. Mereka bisa mendeteksi jaringan terorisme di Indonesia dan kaitannya dengan jaringan sel-sel terorisme internasional dengan berbagai kepentingannya,” kata Misbakhun di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (21/07/2016).
Anggota Komisi II ini menuturkan, bahwa terorisme ini semakin meluas. Dan bila jaringan terorisme internasional dan jaringan mereka yang sudah melewati batas negara, maka membutuhkan sebuah upaya yang sungguh-sungguh, serius dan lebih nyata mengenai penanggulangan terorisme tersebut.
Pemerintah juga harus mempersiapkan mulai dari preemptive action sampai kepada operasi pemberantasan terorisme. Pada upaya tersebut, lanjutnya, peran TNI sangat diperlukan untuk dilibatkan dalam upaya penanggulangan terorisme yang sudah makin kuat gangguannya pada keamanan, ketertiban umum dan kedaulatan Negara.
“Dengan kemampuan personel TNI yang terlatih dengan baik. Ada unit khusus yang mempunyai kualifikasi kemampuan tempur yang terlatih secara khusus, maka dilibatkannya TNI dalam penanggulangan terorisme diharapkan akan memperkuat peran negara dalam upaya penanggulanggan ancaman terorisme yang kelihatannya makin nyata mengganggu keamanan, ketertiban umum dan kedaulatan negara,” terangnya.
Lebih lanjut, dijelaskannya, keterlibatan TNI pada operasi pemberantasan terorisme juga akan membangun kepercayaan masyarakat luas bahwa negara memang bersungguh-sungguh dalam upaya penanggulangan ancaman terorisme. Yang saat ini dirasakan sebagai ancaman yang paling serius terhadap keamanan, ketertiban umum dan kedaulatan negara.
“TNI yang bersatu padu dengan unsur kekuatan unit kepolisian seperti Densus 88 akan bukti keseriusan operasi penanggulangan terorisme di Indonesia,” pungkas dia.
(kri)