Basri Digadang-gadang Jadi Pengganti Santoso
A
A
A
JAKARTA - Pimpinan kelompok Mujahidin Timur Indonesia (MTI) Santoso diduga tewas dalam baku tembak oleh satgas Operasi Tinombala pada Senin sore lalu. Tewasnya Santoso rupanya tidak menghentikan pergerakan paham radikal kelompok tersebut.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh Polri, Basri alias Bagong alias Bang Ayas alias Opa digadang-gadang akan menggantikan sosok Santoso untuk mempimpin kelompok MTI.
"Sudah ada penggantinya, Basri dan Ali Kalora," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Basri bakal menggantikan Santoso karena memiliki kemampuan dan keahlian yang sama dengan pemimpin terdahulu. Selain itu, pemilihan Basri menjadi pemimpin juga dilandaskan pada semangat, senioritas dan paham perjuangan.
"Kemampuan di antara mereka kan tumbuh saling kepercayaan dilandaskan pada kemampuan dan yang memilik juga di antara mereka sendiri," kata Boy.
Boy menambahkan, Basri adalah korban dari konflik Poso bersama Santoso, sehingga kemampuan yang dimiliki Basri sama besar dengan Santoso. Pasalnya, didapat ketika mengikuti pembinaan oleh kelompok Abu Sayyaf.
"Dulu mau buat kekuatan di Aceh tapi gagal enggak dapat dukungan tahun 2010 dan akhirnya ditangkap," tambahnya.
Berdasarkan keterangan yang diperoleh Polri, Basri alias Bagong alias Bang Ayas alias Opa digadang-gadang akan menggantikan sosok Santoso untuk mempimpin kelompok MTI.
"Sudah ada penggantinya, Basri dan Ali Kalora," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Basri bakal menggantikan Santoso karena memiliki kemampuan dan keahlian yang sama dengan pemimpin terdahulu. Selain itu, pemilihan Basri menjadi pemimpin juga dilandaskan pada semangat, senioritas dan paham perjuangan.
"Kemampuan di antara mereka kan tumbuh saling kepercayaan dilandaskan pada kemampuan dan yang memilik juga di antara mereka sendiri," kata Boy.
Boy menambahkan, Basri adalah korban dari konflik Poso bersama Santoso, sehingga kemampuan yang dimiliki Basri sama besar dengan Santoso. Pasalnya, didapat ketika mengikuti pembinaan oleh kelompok Abu Sayyaf.
"Dulu mau buat kekuatan di Aceh tapi gagal enggak dapat dukungan tahun 2010 dan akhirnya ditangkap," tambahnya.
(kri)