Bio Farma Nyatakan Siap Jika Pemerintah Minta Vaksin Ulang
A
A
A
JAKARTA - Kasus vaksin palsu masih berlanjut hingga kini. Vaksin itu bahkan disebut Menteri Kesehatan Nila Moeloek tersebar di 37 titik di sembilan provinsi.
PT Bio Farma (Persero) sebagai produsen vaksin angkat suara. Mereka siap jika pemerintah meminta dilakukan pemberian vaksin ulang.
"Kami akan men-support (mendukung) permintaan pemerintah, termasuk untuk pemberian vaksin ulang," ujar Corporate Secretary PT Bio Farma M Rahman Rustan di Kantor PT Bio Farma, Kota Bandung, Jumat (15/7/2016).
Meski begitu, sejauh ini belum ada permintaan resmi dari pemerintah kepada Bio Farma terkait pemberian vaksin ulang. Bio Farma dalam posisi menunggu.
"Sampai saat ini belum (ada permintaan pemberian vaksin ulang dari pemerintah). Tapi kami siap jika diminta," ungkapnya.
Sebagai produsen, Rustan melanjutkan Bio Farma mendahulukan kepentingan nasional. Sehingga vaksin yang diproduksi Bio Farma diprioritaskan peruntukkannya untuk penggunaan di dalam negeri.
Bio Farma ogah mengorbankan kebutuhan dalam negeri demi memenuhi pangsa pasar ekspor. Itu jadi kewajiban yang dinilai harus dikedepankan.
"Prioritas kami adalah untuk memenuhi program imunisasi nasional dalam negeri dulu, baru ekspor," jelas Rustan.
Sementara untuk vaksin yang disalurkan ke tempat layanan kesehatan milik pemerintah, dia menegaskan vaksin yang diproduksi Bio Farma adalah asli. Sebab proses produksi hingga distribusi sudah terjaga secara ketat. Tidak ada celah bagi vaksin palsu untuk disalurkan bersama produk Bio Farma.
PT Bio Farma (Persero) sebagai produsen vaksin angkat suara. Mereka siap jika pemerintah meminta dilakukan pemberian vaksin ulang.
"Kami akan men-support (mendukung) permintaan pemerintah, termasuk untuk pemberian vaksin ulang," ujar Corporate Secretary PT Bio Farma M Rahman Rustan di Kantor PT Bio Farma, Kota Bandung, Jumat (15/7/2016).
Meski begitu, sejauh ini belum ada permintaan resmi dari pemerintah kepada Bio Farma terkait pemberian vaksin ulang. Bio Farma dalam posisi menunggu.
"Sampai saat ini belum (ada permintaan pemberian vaksin ulang dari pemerintah). Tapi kami siap jika diminta," ungkapnya.
Sebagai produsen, Rustan melanjutkan Bio Farma mendahulukan kepentingan nasional. Sehingga vaksin yang diproduksi Bio Farma diprioritaskan peruntukkannya untuk penggunaan di dalam negeri.
Bio Farma ogah mengorbankan kebutuhan dalam negeri demi memenuhi pangsa pasar ekspor. Itu jadi kewajiban yang dinilai harus dikedepankan.
"Prioritas kami adalah untuk memenuhi program imunisasi nasional dalam negeri dulu, baru ekspor," jelas Rustan.
Sementara untuk vaksin yang disalurkan ke tempat layanan kesehatan milik pemerintah, dia menegaskan vaksin yang diproduksi Bio Farma adalah asli. Sebab proses produksi hingga distribusi sudah terjaga secara ketat. Tidak ada celah bagi vaksin palsu untuk disalurkan bersama produk Bio Farma.
(kri)