Kemenag: 1 Syawal 1437 H Jatuh pada Rabu 6 Juli
A
A
A
JAKARTA - Anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) Cecep Nurwendaya memaparkan hasil temuan timnya tentang penetapan 1 Syawal 1437 H yang secara hisab jatuh tepat pada hari Rabu 6 Juli 2016.
"Dengan ketinggian kompak, hasil perhitungan secara hisab jatuh pada Rabu 6 Juli. Selanjutnya masih menunggu keseluruhnya melaporkan," ujar Cecep di Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (4/7/2016).
Menurut Cecep, hasil tersebut berdasarkan 22 metode modern yang dianggap sangat akurat dan hasilnya jatuh pada hari Rabu mendatang. Meskipun, hingga sore tadi tim rukyat yang ada di 90 titik ketinggian melihat bahwa hilal masih berada di bawah matahari. "Artinya hilal masih terbenam oleh matahari," ucap Cecep.
Setelah pemaparan posisi hilal akan dilanjutkan dengan sidang isbat yang akan dimimpin langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin secara tertutup dan konferensi pers.
Sidang isbat kali ini dihadiri beberapa tokoh penting di antaranya perwakilan dari Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin, Dirjen Bimas Islam Machasin dan ormas-ormas agama.
Selain itu hadir juga perwakilan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), dan sejumlah ormas.
Tidak luput pula ada beberapa perwakilan-perwakilan duta besar untuk Indonesia dari Dubes Iran, Dubes Pakistan, Dubes Kazakhstan, Dubes Afganistan, Dubes Palestina, Dubes Malaysia dan Dubes Arab Saudi.
"Dengan ketinggian kompak, hasil perhitungan secara hisab jatuh pada Rabu 6 Juli. Selanjutnya masih menunggu keseluruhnya melaporkan," ujar Cecep di Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (4/7/2016).
Menurut Cecep, hasil tersebut berdasarkan 22 metode modern yang dianggap sangat akurat dan hasilnya jatuh pada hari Rabu mendatang. Meskipun, hingga sore tadi tim rukyat yang ada di 90 titik ketinggian melihat bahwa hilal masih berada di bawah matahari. "Artinya hilal masih terbenam oleh matahari," ucap Cecep.
Setelah pemaparan posisi hilal akan dilanjutkan dengan sidang isbat yang akan dimimpin langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin secara tertutup dan konferensi pers.
Sidang isbat kali ini dihadiri beberapa tokoh penting di antaranya perwakilan dari Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin, Dirjen Bimas Islam Machasin dan ormas-ormas agama.
Selain itu hadir juga perwakilan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), dan sejumlah ormas.
Tidak luput pula ada beberapa perwakilan-perwakilan duta besar untuk Indonesia dari Dubes Iran, Dubes Pakistan, Dubes Kazakhstan, Dubes Afganistan, Dubes Palestina, Dubes Malaysia dan Dubes Arab Saudi.
(kri)