Tito Karnavian Bantah Kecipratan Aliran Dana dari Labora Sitorus
Tito Karnavian Bantah Kecipratan Aliran Dana dari Labora Sitorus
A
A
A
JAKARTA - Calon tunggal Kapolri Komjen Pol Tito Karnavian membantah menerima aliran dana dari terpidana kasus pencucian uang dan pembalakan liar Labora Sitorus.
Bantahan itu disampaikan Tito menjawab pertanyaan sejumlah anggota Komisi III DPR dalam uji kelayakan dan kepatutan terhadapnya di Ruang Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (23/6/2016).
Diketahui, saat menjabat Kapolda Papua, Tito dikabarkan tercatat menerima aliran dana dari Labora Sitorus, yaitu Maret, Agustus dan November tahun 2013. Menanggapi tudingan itu, Tito mengaku bersih agar dapat leluasa menindak siapapun.
Dia membeberkan, Labora memiliki 17 rekening. Dia dari sejumlah rekening tersebut, diakuinya tercatat ada transaksi aliran dana Labora ke anggota kepolisian di Papua dan sebaliknya.
Namun, uang yang digunakan sebagian anggota kepolisian itu untuk membeli bahan bakar minyak itu sudah dikembalikan ke Labora. Sementara anggota kepolisian yang tidak dapat mempertanggungjawabkannya, sudah ditindak sesuai tingkat kesalahan masing-masing.
"Saya jadi Kapolda pada September 2013. Maret, Agustus, saya tidak tahu. November saya lakukan pemeriksaan. Ternyata yang bersangkutan (Labora) memberikan kepada Kapolres (Raja Ampat)," kata Tito.
Dia mengakui uang yang diberikan Labora ke Kapolres Raja Ampat saat itu sebagai sogokan kepadanya. "Tapi tidak ada Kapolres memberikan uang apapun kepada saya. Kalau saya menerima, saya enggak bisa menindak atau memecat dia," ucap Tito.
Bantahan itu disampaikan Tito menjawab pertanyaan sejumlah anggota Komisi III DPR dalam uji kelayakan dan kepatutan terhadapnya di Ruang Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (23/6/2016).
Diketahui, saat menjabat Kapolda Papua, Tito dikabarkan tercatat menerima aliran dana dari Labora Sitorus, yaitu Maret, Agustus dan November tahun 2013. Menanggapi tudingan itu, Tito mengaku bersih agar dapat leluasa menindak siapapun.
Dia membeberkan, Labora memiliki 17 rekening. Dia dari sejumlah rekening tersebut, diakuinya tercatat ada transaksi aliran dana Labora ke anggota kepolisian di Papua dan sebaliknya.
Namun, uang yang digunakan sebagian anggota kepolisian itu untuk membeli bahan bakar minyak itu sudah dikembalikan ke Labora. Sementara anggota kepolisian yang tidak dapat mempertanggungjawabkannya, sudah ditindak sesuai tingkat kesalahan masing-masing.
"Saya jadi Kapolda pada September 2013. Maret, Agustus, saya tidak tahu. November saya lakukan pemeriksaan. Ternyata yang bersangkutan (Labora) memberikan kepada Kapolres (Raja Ampat)," kata Tito.
Dia mengakui uang yang diberikan Labora ke Kapolres Raja Ampat saat itu sebagai sogokan kepadanya. "Tapi tidak ada Kapolres memberikan uang apapun kepada saya. Kalau saya menerima, saya enggak bisa menindak atau memecat dia," ucap Tito.
(kri)
Explore More